--> JENDELA JATENG DIY : Profil Daerah | Deskripsi Singkat Blog di Sini

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Tampilkan postingan dengan label Profil Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Profil Daerah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Desember 2022

Kota Kajen, Ibukota Kabupaten Paling Muda Se-Jawa Tengah

Kota Kajen, Ibukota Kabupaten Paling Muda Se-Jawa Tengah

 


Kecamatan Kajen merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Di Kecamatan inilah Pusat Pemerintahan Kabupaten Pekalongan berada. Maka dari itu, Kecamatan Kajen juga disebut dg Kecamatan Kota Kajen atau Kota Kajen.

Kota Kajen diresmikan menjadi Ibukota Kabupaten Pekalongan pada 25 Agustus 2001. Sebelum berpindah ke Kajen, Ibukota Kabupaten Pekalongan sendiri berada di Kota Pekalongan.

Hingga penghujung tahun 2022 ini, Kota Kajen baru berusia 21 tahun. Sehingga Kota Kajen menjadi Ibukota Kabupaten termuda di Provinsi Jawa Tengah.

Di dalam Kecamatan Kota Kajen, terdapat 24 Desa dan 1 Kelurahan. Wilayahnya berbatasan dg 6 Kecamatan lain di Kabupaten Pekalongan, yaitu Bojong, Kesesi, Kandangseran, Lebakbarang, Paminggaran, dan Karanganyar.

Luas wilayah Kecamatan Kota Kajen adalah 75,15 km². Dg luas yg sedemikian itu, Kajen dihuni kurang lebih 75 ribu jiwa penduduk pada tahun 2022. Sehingga, rata-rata setiap 1 km² wilayah Kajen, dihuni sekitar 1 ribu penduduk.

Sebagai Ibukota Kabupaten Pekalongan, Kota Kajen tentunya dilengkapi dg berbagai fasilitas penting layaknya Ibukota Kabupaten pada umumnya. Misalnya dg adanya Alun-alun Kota Kajen, Pendopo Kota Kajen, Rumah Dinas Bupati Pekalongan, Gedung Setda Kab. Pekalongan, Masjid Agung dan lain sebagainya.

Pendopo Kota Kajen / © @wongjatipuro

Masjid Agung Al Muhtarom Kota Kajen / © @agustrihutomo

Alun-alun Kota Kajen / © @wongjatipuro

Walaupun Kecamatan Kota Kajen kini telah menjadi Ibukota Kabupaten Pekalongan, namun wilayahnya yg secara geografis berbentuk perkotaan masih hanya sebagian kecil saja. Sisanya masih bernuansa seperti daerah non perkotaan pada umumnya.

Namun, Kota Kajen sedang dirancang oleh Pemkab menjadi daerah yg ramai, terutama di bidang jasa. Hal ini dibuktikan dg mulai berdirinya fasilitas publik seperti RSUD, Kampus Perguruan Tinggi, hingga Pusat Perbelanjaan Modern.


Rujukan Utama:

"Kajen (kota) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas" https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kajen_(kota)


Sabtu, 26 November 2022

Dari Tambal Ilang Menjadi Tembalang, Kini Kecamatan Di Kota Semarang Ini Jadi Lokasi UNDIP

Dari Tambal Ilang Menjadi Tembalang, Kini Kecamatan Di Kota Semarang Ini Jadi Lokasi UNDIP

Tembalang adalah salah satu dari 16 Kecamatan yg ada di Kota Semarang. Dalam sebuah versi sejarah, diceritakan jika nama Tembalang berasal dari 2 kata, yaitu Tambal Ilang yg memiliki arti Tambal dan Hilang. Nama itu diberikan saat Ki Ageng Pandan Arang mengadakan inspeksi ke daerah tersebut.

Konon, saat sedang inspeksi ke sana, Ki Ageng Pandan Arang bertemu dg warga yg sedang menambal mata air yg terus menerus membludak dari sembilan mata air atau Tuk Songo di wilayah itu, sehingga hal tersebut diadukan kepada Ki Ageng.

Setelah melaksanakan Sholat, Ki Ageng dan para pengikutnya meninggalkan tempat tersebut. Dan Setelahnya, mata air yg membludak tadi pun akhirnya lenyap.

Kecamatan Tembalang berbatasan dg empat Kecamatan lain di Kota Semarang, yaitu Banyumanik, Candisari, Pedurungan dan Semarang Selatan. 

Selain itu, Tembalang juga berbatasan dg dua Kecamatan di Kabupaten/Kota lain, yaitu Kecamatan Mranggen di Kabupaten Demak, serta Kecamatan Ungaran Timur di Kabupaten Semarang.

Secara geografis, Kecamatan Tembalang termasuk dalam aglomerasi Semarang Atas. Hal ini karena Kecamatan dg luas +- 44,20 km² ini, berada di daerah perbukitan dg rata-rata ketinggian sekitar 125 mdpl.

Jumlah penduduk Kecamatan Tembalang pada tahun 2022 ini, diproyeksikan sekitar 190 ribu jiwa, yg tersebar di 12 Kelurahan. Jumlah penduduk sedemikian banyaknya tersebut, menjadikan Tembalang sebagai Kecamatan dg jumlah penduduk terbanyak kedua di Kota Semarang, setelah Kecamatan Pedurungan.

© Flickr.com

Salah satu hal yg menjadikan orang lebih mengenal Kecamatan Tembalang adalah karena cukup unggul di bidang pendidikan, terutama dg keberadaan Kampus Utama Universitas Diponegoro di Tembalang.

Sebelumnya, Kampus utama Undip berada di Pleburan, Kota Semarang. Namun,sekitar tahun 1980-an, Kampus Prodi Sarjana Undip mulai dipindah ke Tembalang. Hingga saat ini, pusat administrasi dan semua Prodi Sarjana Undip berada di Tembalang dg lahan sekitar 180 hektar.

Selain Undip, di Tembalang sebenarnya berdiri juga Perguruan Tinggi lain, seperti Universitas Muhammadiyah Semarang, Politeknik Negeri Semarang, dan lain sebagainya.

© suaramerdeka.com

Dalam hal wisata, Tembalang terkenal dg Bukit Senja Diponegoro. Bukit yg dikelola oleh Warga Perumahan Bukit Diponegoro tersebut, menjadi objek wisata yg banyak dikunjungi terutama oleh kaum Mahasiswa Kota Semarang dan sekitarnya.


Rujukan Utama:

-"Tembalang, Semarang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas" https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tembalang,_Semarang.

-"Universitas Diponegoro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas" https://id.m.wikipedia.org/wiki/Universitas_Diponegoro.

-"Semua Informasi yang Perlu Kamu Tahu tentang Tembalang Semarang - Campusnesia.co.id" http://www.campusnesia.co.id/2020/05/semua-informasi-yang-perlu-kamu-tahu.html?m=1.

-"Mengenal Bukit Senja Diponegoro, Objek Wisata yang Disukai Mahasiswa - Suara Merdeka" https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/pr-043868291/mengenal-bukit-senja-diponegoro-objek-wisata-yang-disukai-mahasiswa


Selasa, 22 November 2022

Kota Solo Dan Solo Baru, Apa Bedanya Ya ?

Kota Solo Dan Solo Baru, Apa Bedanya Ya ?


Solo adalah sebutan lain dari Surakarta. Walaupun bukan nama resminya, Namun banyak orang yg justru lebih mengenal Solo daripada Surakarta. 

>>> BUKU SEJARAH LOKAL SURAKARTA REKOMENDASI BUAT KALIAN <<<

Dalam Karesidenan Surakarta, Solo Raya menjadi sebutan untuk wilayah-wilayah yg masuk didalamnya. Maka tidak heran, jika warga Klaten, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen, sering menyebut dirinya sebagai Orang Solo.

Di era modern ini, muncul pula istilah nama Solo lain yg tak kalah populernya, yaitu Solo Baru. Masyarakat awam sering kali tidak bisa membedakan antara Solo Baru dg Kota Solo, bahkan menganggapnya sebagai wilayah yg sama.

Sejatinya, Solo Baru sendiri adalah sebutan untuk sebuah wilayah yg secara administratif letaknya berbatasan langsung dg Kota Solo/Surakarta. Sehingga, wajar jika banyak orang yg tidak bisa membedakan antara Solo dan Solo Baru.

>>> REKOMENDASI ABON SAPI SOLO <<<

Dalam sebuah artikel di hartonotradecenter.com, diketahui jika sejarah Solo Baru bermula sekitar tahun 1990-an. Kala itu, PT. Pondok Solo Permai (PT. PSP) berencana untuk membuat Kota Mandiri di sekitar Solo dg luas sekitar 2 km².

Secara administratif, wilayah yg direncanakan tersebut berada di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Karena berada di wilayah Grogol, Sukoharjo, maka tidak heran jika sebelumnya nama yg akan dipakai untuk wilayah tersebut adalah Grogol Indah, Grogol Permai, Sukoharjo Indah, dan Sukoharjo Permai. 

Namun, pada akhirnya, nama Solo Baru lah yg dipilih karena mungkin efek branding Solo yg lebih dikenal masyarakat. Walaupun kemudian ada pihak yg menentangnya, karena dianggap ingin menyaingi Kota Solo.

>>> BATIK SOLO KEREN REKOMENDASI BUAT KALIAN <<<

Dan rencana investasi Kota Mandiri itu kini benar-benar jadi kenyataan. Solo Baru menjadi sebuah pemukiman modern yg ramai dg berbagai infrastruktur modern didalamnya, seperti pusat perbelanjaan mall, pusat hiburan, dan lain sebagainya. 

Menurut penulis, Keberadaan Solo Baru yg menempel Kota Solo, sejatinya lebih menguntungkan Kabupaten Sukoharjo secara ekonomi sebagai Wilayah administratif dimana Solo Baru berada. Hal ini karena berbagai pendapatan atau pajak yg dihasilkan dari kemajuan Solo Baru, tentunya akan masuk dalam kantong Pemkab Sukoharjo. 

Tidak hanya Kabupaten Sukoharjo, Kota Solo atau Surakarta pun juga mendapatkan keuntungan dg keberadaan Solo Baru. Dg kian ramainya Solo Baru, tentu potensi orang untuk mengunjungi Kota Solo akan semakin besar, karena lokasinya yg berdekatan.


Referensi: Dari Berbagai Sumber.


Senin, 20 Juni 2022

Mengenal Kota Mungkid, Yang Sering Disamakan Dengan Kecamatan Mungkid

Mengenal Kota Mungkid, Yang Sering Disamakan Dengan Kecamatan Mungkid


Kota Mungkid merupakan nama dari Ibukota Pemerintah Kabupaten Magelang. Namun, bagi masyarakat asli Magelang, banyak yg lebih mengenalnya sebagai Sawitan, karena memang lokasinya yg mencakup Desa Sawitan.

Biasanya, Ibukota Kabupaten merupakan daerah yg juga menjadi pusat ekonomi dan pusat keramaian di Kabupaten tersebut. Seperti Purwokerto, Purwodadi, dan lain sebagainya.

Namun, untuk Kota Mungkid sendiri, lebih hanya dikhususkan sebagai Pusat Pemerintahan saja. Sehingga, tidak aneh jika Kota Mungkid terlihat lebih sepi dari wilayah lain di Kabupaten Magelang, contohnya Muntilan.

Beberapa fasilitas publik unggulan di Kota Mungkid misalnya adanya Perguruan Tinggi, Stadion Gemilang, serta berbagai tempat wisata alam, buatan, hingga sejarah.

Kota Mungkid termasuk Ibukota Kabupaten termuda di Jawa Tengah yg baru berdiri secara resmi pada 22 Maret 1984, melalui proses yg tidak singkat.

© peta-kota.blogspot.com

Dahulu, Kota dan Kabupaten Magelang merupakan kesatuan wilayah tersendiri. Dimana menurut UU No.22 tahun 1948, ditegaskan bahwa Ibukota Kabupaten Magelang adalah Kota Magelang.

Namun, berdasarkan UU No.13 tahun 1950, Kota Magelang diberi hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri. 

Dalam arti lain, Kota Magelang menjadi Ibukota Kabupaten Magelang, sekaligus berdiri sebagai Pemerintahan Kota sendiri. 

Tahun demi tahun berlalu, maka Kota Magelang makin terasa kepadatannya. Sehingga, diperlukan pengganti bagi Ibukota Pemerintahan Kabupaten Magelang.

Sejak diterbitkan PP. No. 21 tahun 1982, Kota Mungkid dipilih sebagai Ibukota Kabupaten Magelang yg baru.

Walaupun bernama Mungkid, bukan berarti Ibukota Kabupaten Magelang berpindah ke Kecamatan Mungkid. 

Karena, Kota Mungkid sebenarnya merupakan sebuah Kota Baru atau kawasan aglomerasi yg dibentuk di wilayah Kecamatan Mungkid dan Muntilan, tepatnya di Desa Mendut, Desa Sawitan, dan Desa Deyangan.

Semenjak berlakunya PP tersebut, maka terlebih dahulu disiapkan baik fisik maupun administrasinya, seperti gedung-gedung pemerintahan dan sarana pendukungnya. 

Setelah dirasa memadai, maka pada 22 Maret 1984, secara resmi Kota Mungkid ditetapkan menjadi Ibukota Kabupaten Magelang, oleh Gubernur Jawa Tengah dan Menteri Dalam Negeri saat itu.

Maka, tanggal 22 Maret ditetapkanlah sebagai Hari Jadi Kota Mungkid, yg setiap tahunnya diperingati.


Referensi: Magelang kab.go.id dan berbagai sumber lain.

Kamis, 16 Juni 2022

Inilah 3 Hal Menarik Tentang Kudus Yang Membuat Orang Luar Daerah Mudah Mengenalinya

Inilah 3 Hal Menarik Tentang Kudus Yang Membuat Orang Luar Daerah Mudah Mengenalinya


Kudus merupakan nama sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yg masuk dalam Eks Karesidenan Pati.

Jika mendengar kata Kudus, beberapa orang mungkin sudah tak asing mendengarnya. Hal ini karena nama Kudus berasal dari Bahasa Arab 'Quds' yg berarti Suci. Oleh karena itu, Kudus juga berarti Kota Suci.

Bagi orang-orang luar daerah yg jauh dari Kudus, tentu banyak yg tidak mengenalinya. Namun, ada beberapa contoh penyebab orang yg belum mengetahuinya, seketika menjadi tahu tentang Kabupaten terkecil di Jawa Tengah ini.

Berikut adalah 3 hal menarik tentang Kudus, yg mempermudah orang luar daerah untuk mengenalinya:

1. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono



Siapa kedua orang itu? Ketika kita melakukan pencarian tentang kedua orang itu di Mesin Pencari Google atau sejenisnya, sangat banyak dijumpai artikel yg mengangkat kedua orang tersebut.

Keduanya merupakan orang terkaya di Indonesia dilihat dari jumlah materinya. Dan dari situlah orang-orang menjadi tahu tentang Kudus. Karena didalam artikel pasti kita temui kata 'Kudus', sebagai daerah asal keduanya.


2. Djarum

© Flickr


Warga Indonesia merupakan salah satu konsumen rokok terbesar di dunia. Oleh karenanya, banyak bermunculan merk rokok dari berbagai perusahaan dalam persaingan dagang.

Salah satunya adalah Djarum. Djarum disebut-sebut sebagai perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Selain itu, Djarum juga dikenal banyak menyelenggarakan beasiswa pendidikan

Dari situlah orang-orang mengenal Kudus, karena Djarum sendiri banyak membawa embel-embel nama 'Kudus' dibelakangnya, baik di bidang usaha maupun pendidikannya. Karena pusat dari Djarum sendiri berada di Kabupaten Kudus.


3. Sunan Kudus

© aroengbinang


Walisongo merupakan para tokoh penyebar Agama Islam di Pulau Jawa khususnya, yg sudah sangat terkenal di Indonesia, bahkan juga luar Indonesia.

Salah satu nama dewan Walisongo tersebut adalah Syekh Ja'far Shodiq atau yg lebih dikenal sebagai Sunan Kudus.

Bagi yg belum mengenal Kudus, otomatis menjadi mengetahuinya setelah melihat, membaca, atau mendengar julukan dari Syekh Ja'far Shodiq tersebut. 

Selain itu, lantaran Sunan Kudus lah, lokasi Kabupaten Kudus menjadi banyak diketahui banyak orang, Bahkan yg asalnya sangat jauh sekalipun. Yaitu dg wisata religi Ziaroh ke Makam Sunan Kudus.

Sejak Kapan Kalian Mengenal Kabupaten Kudus?


*Disarikan dari berbagai sumber


Selasa, 14 Juni 2022

Gunungpring, Desa Religi Di Magelang Yang Selalu Banyak Dikunjungi Orang

Gunungpring, Desa Religi Di Magelang Yang Selalu Banyak Dikunjungi Orang


Gunungpring merupakan nama sebuah Desa yg masuk dalam administrasi Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Dilihat dari data kependudukan, Gunungpring tercatat sebagai Desa yg paling banyak penduduknya di Kecamatan Muntilan.

Dilansir dari data BPS, luas wilayah Desa Gunungpring mencapai 2,20 km², yg pada tahun 2020 dihuni sebanyak 11.520 penduduk. Dan menjadi Desa terpadat kedua di Muntilan dg rata-rata 5.236/km².

Salah satu yg menyebabkannya adalah Gunungpring termasuk Desa yg tidak pernah sepi dari kunjungan orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Hal ini karena di Desa Gunung Pring terdapat Komplek Pemakaman para Wali, yg sudah jadi rute andalan para peziarah.

© laduni.id

Komplek tersebut merupakan pemakaman tua dan keramat. Tokoh Waliyullah yg dimakamkan ditempat tersebut adalah Pangeran Singosari Mataram Islam atau lebih dikenal sebagai Kyai Raden Santri.

Beliau merupakan bangsawan, putra Ki Ageng Pemanahan yg termasuk tokoh 'Ulama pertama penyebar Agama Islam di kawasan Kedu.

Selain Kyai Raden Santri, tokoh lain yg merupakan kerabat/keturunannya juga dimakamkan di komplek tersebut, serta turut menjadi rujukan para peziarah.

Diantaranya adalah Kyai Abdurrahman, Kyai Dalhar, Kyai Krapyak Kamaludin, Kyai Harun, Nyai Harun, Kyai Abdullah Sajad, Kyai Gus Jogorekso, Nyai Hj. Suratinah Jogorekso, Kyai Qowaid Abdullah S, Kyai Kertonjani, Kyai Chusain.

Komplek pemakaman berada di sebuah bukit yg cukup banyak ditanami tanaman bambu disekitarnya. Sehingga, tidak salah jika Desa ini dinamai Gunungpring.

Desa ini juga termasuk daerah Pendidikan utama di Muntilan hingga Kabupaten Magelang. Berbagai pendidikan formal hingga non formal banyak berdiri disini. Bahkan ada juga Pondok Pesantren tua terkenal yg santrinya dari berbagai wilayah di Indonesia.

© Via Google Maps

Adalah Pondok Pesantren Darussalam yg terletak di daerah Watucongol, Gunungpring. Pondok Pesantren ini didirikan oleh Kyai Abdurrauf bin Kyai Hasan Tuqo, pada sekitar tahun 1820.

KH.Nahrowi Dalhar atau Mbah Dalhar merupakan pengasuh Ponpes Darussalam yg cukup terkenal. Beliau adalah pengasuh generasi ketiga yg menjadi lantaran lahirnya banyak 'Ulama besar, diantaranya Gus Miek, Abuya Dimyati Banten, dan lain sebagainya.


*Disarikan dari berbagai sumber









Senin, 13 Juni 2022

7 Kabupaten/Kota Dengan Populasi Mahasiswa Terbanyak Di Jateng DIY

7 Kabupaten/Kota Dengan Populasi Mahasiswa Terbanyak Di Jateng DIY



Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yg menyediakan pendidikan dalam berbagai bentuk, seperti Sekolah Tinggi, Akademi, Politeknik, Institut, dan Universitas.

Perguruan Tinggi menjadi Salah satu indikator kemajuan daerah yg sering diperhitungkan. Selain itu, adanya Perguruan Tinggi juga turut mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia daerah.

Biasanya, daerah yg memiliki banyak Perguruan Tinggi, tingkat ekonomi masyarakatnya pun menjadi meningkat.

Hal ini, karena dg banyaknya Perguruan Tinggi, maka otomatis akan berpotensi banyak mahasiswa yg menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

Dibawah ini ada 7 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY dg jumlah Mahasiswa Terbanyak (Diatas 50 ribu):

1. Kota Semarang (283.114)

© Wikimedia

Kota Semarang berada di urutan pertama Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 283.114 Mahasiswa.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 253.913 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 29.201 Mahasiswa.

Dari 63 Perguruan Tinggi yg terdata di Kota Semarang, tercatat Universitas Diponegoro menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.

2. Kab. Sleman (250.644)

© Wikipedia

Kab. Sleman berada di urutan kedua Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 250.644 Mahasiswa.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 221.283 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 29.361 Mahasiswa.

Dari 38 Perguruan Tinggi yg terdata di Kab. Sleman, tercatat Universitas Gajah Mada menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.

3. Kota Surakarta (102.186)

© Wikipedia

Kota Surakarta berada di urutan kedua Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 102.186 Mahasiswa.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 99.787 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 2.399 Mahasiswa.

Dari 40 Perguruan Tinggi yg terdata di Kota Surakarta, tercatat Universitas Sebelas Maret menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.

4. Kota Yogyakarta (89.123)


© Wikipedia 

Kota Yogyakarta berada di urutan keempat  Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 89.123 Mahasiswa.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 87.619 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 1.504 Mahasiswa.

Dari 55 Perguruan Tinggi yg terdata di Kota Yogyakarta, tercatat Universitas Ahmad Dahlan menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.

5. Kab. Bantul (87.640)

© Wikipedia

Kab. Bantul berada di urutan kelima Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 87.640.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 78.947 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 8.693 Mahasiswa.

Dari 30 Perguruan Tinggi yg terdata di Kab. Bantul, tercatat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.

6. Kab. Banyumas (71.147)

© Wikipedia

Kab. Banyumas berada di urutan keenam Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 71.147 Mahasiswa.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 56.762 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 14.385 Mahasiswa.

Dari 24 Perguruan Tinggi yg terdata di Kab. Banyumas, tercatat Universitas Jenderal Soedirman menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.

7. Kab. Sukoharjo (70.325)

© Wikimedia Commons

Kab. Sukoharjo berada di urutan ketujuh Kabupaten/Kota dg Jumlah Mahasiswa Terbanyak, yaitu 70.325 Mahasiswa.

Jumlah tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud serta Perguruan Tinggi dibawah Kemenag.

Dg rincian, Perguruan Tinggi dibawah Kemdikbud sebanyak 48.403 Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dibawah Kemenag sebanyak 21.922 Mahasiswa.

Dari 15 Perguruan Tinggi yg terdata di Kab. Sukoharjo, tercatat Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi Perguruan Tinggi dg jumlah Mahasiswa Terbanyak.


*Data 2021 Yang Disarikan dari BPS Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022

Sabtu, 11 Juni 2022

7 Serba-Serbi Menarik Seputar Kecamatan Ajibarang

7 Serba-Serbi Menarik Seputar Kecamatan Ajibarang


Ajibarang adalah nama sebuah wilayah yg berstatus Kecamatan dalam administrasi Kabupaten Banyumas.

Luas wilayahnya mencapai 66,50 km² dan berbatasan dg 6 Kecamatan lain di Kabupaten Banyumas, yaitu Cilongok, Pekuncen, Gumelar, Lumbir, Wangon, dan Purwojati.

Jumlah penduduk Kecamatan Ajibarang tahun 2021 menurut data BPS adalah 102.808 orang, yg tersebar dalam 15 Desa.

Dg luas wilayah dan jumlah penduduk sebanyak itu, maka kepadatan penduduk rata-rata di Kecamatan Ajibarang adalah 1.545/km².

Dari data diatas, Ajibarang diketahui menjadi Kecamatan dg Jumlah Penduduk terbanyak kedua di Kabupaten Banyumas, serta Kecamatan dg kepadatan rata-rata  penduduk tertinggi di wilayah Banyumas bagian barat

Sebenarnya, masih banyak lagi informasi tentang Kecamatan Ajibarang yg bisa dibahas.

Dibawah ini, ada rangkuman serba-serbi menarik tentang Kecamatan Ajibarang yg bisa menambah pengetahuan kalian:

© NeededThing

1. Dahulu, Ajibarang pernah berdiri sebagai sebuah Kabupaten sendiri.

Sekitar awal-awal abad 19, pernah terbentuk Kabupaten Ajibarang yg beribukota di Kota Ajibarang.

Namun, keberlangsungannya tidak lama. Sekitar tahun 1936, Kota Ajibarang dilanda bencana angin kencang selama 40 hari 40 malam. 

Akhirnya, ibukota dipindah ke Desa Paguhan yg dikemudian hari dikenal sebagai Purwokerto. Dan nama Kabupaten pun lebih dikenal sebagai Kabupaten Purwokerto. 

2. Menjadi Kecamatan dg tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Banyumas bagian barat.

Ajibarang menjadi Kecamatan dg rata-rata kepadatan penduduk tertinggi diantara Kecamatan lain di Banyumas bagian barat (eks Kawedanan Ajibarang dan Jatilawang), yaitu 1.545/km².

3. Banyak yg menyebut sebagai Kota Kecamatan termaju di Banyumas bagian barat.

Kecamatan Ajibarang merupakan Kecamatan yg dilalui dua Jalan Nasional, yaitu Jalan Tegal-Cilacap dan Jalan Ajibarang-Secang. 

Keduanya dipertemukan di Kecamatan Ajibarang. Efeknya, Ajibarang menjadi kawasan yg ramai dan di kawasan perkotaannya banyak dibangun infrastruktur penting. 

Sehingga, banyak yg menyebut Ajibarang sebagai Kota Kecamatan termaju di Banyumas bagian barat.

4. Dalam rencana pembentukan Kabupaten Banyumas Barat, banyak yg mengusulkan Ajibarang sebagai nama dari calon DOB tersebut.

© @ajibarang_keren

Sempat tercetus rencana pemekaran wilayah Kabupaten Banyumas menjadi 3 wilayah, yaitu Kab. Banyumas Barat, Kota Purwokerto, dan Kab. Banyumas Timur.

Untuk Banyumas Barat, banyak yg mengusulkan agar Ajibarang menjadi nama  calon Daerah Otonom Baru. Hal ini karena nama Ajibarang begitu kuat sejarahnya di wilayah ini.

5. Memiliki pasar tradisional terbesar di Kabupaten Banyumas.

Pasar Induk Ajibarang merupakan pasar tradisional yg luas, dan mencakup sub pasar lain, seperti Pasar hewan dan pasar pisang.
Pasar ini disebut menjadi yg terbesar di Kabupaten Banyumas, dilihat dari Perputaran uangnya.

6. Memiliki pasar pisang yg termasuk terbesar di Jawa Tengah.

Tidak banyak Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yg memiliki pusat jual beli pisang atau pasar pisang secara khusus.

Dalam hal ini, Ajibarang memiliki pasar pisang yg juga jadi rujukan transaksi jual beli, hingga luar Kabupaten bahkan Provinsi.

7. Memiliki objek wisata Waterboom terbesar di Kabupaten Banyumas.

Di Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang, berdiri sebuah Objek wisata Waterboom bernama 'Dreamland Waterpark'.

Waterboom ini tergolong luas, dan didalamnya kita juga dapat menikmati objek wisata diluar Waterboom, seperti melihat berbagai reptil, burung, ikan, dan lain sebagainya.

Maka tidak heran, jika pengunjung Dreamland Waterpark tergolong banyak, dan sudah menjadi rujukan wisata dari masyarakat luar daerah.


Apa lagi yg kalian ketahui tentang Ajibarang?


*Disarikan dari berbagai sumber


Jumat, 10 Juni 2022

Kajen, Desa Kecil Di Pati Dengan Puluhan Pondok Pesantren

Kajen, Desa Kecil Di Pati Dengan Puluhan Pondok Pesantren

Di Semenanjung Muria, tepatnya di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, berdiri sebuah Desa spesial yg hanya memiliki luas sekitar 65 ha (0,65 km²).

© kajen-margoyoso.desa.id

© BPS Kecamatan Margoyoso Dalam Angka 2021

Adalah Kajen. Bagi yg membaca atau mendengarnya sekilas, mungkin mengira yg dimaksud adalah Kajen, Ibukota Kabupaten Pekalongan.

Desa Kajen secara geografis letaknya termasuk yg paling tengah di Kecamatan Margoyoso.

Walaupun memiliki luas yg tergolong kecil, namun Kajen justru banyak dihuni penduduk. 

Menurut data BPS, pada tahun 2020 Kajen dihuni sebanyak 5.093 penduduk. Dan menjadikannya sebagai Desa terpadat di Kecamatan Margoyoso, dg kepadatan mencapai 7.874,76 / km².

Dan yg membuatnya spesial adalah Kajen termasuk Desa Santri yg banyak dikenal luas di Indonesia. Bagaimana tidak, disini berdiri lebih dari 30 Pesantren baik kecil maupun besar, yg tentunya menambah kepadatan di Desa sekecil ini.

© PIM Kajen

Selain itu, Syekh Ahmad Mutamakkin, yg makamnya menjadi lokasi favorit peziarah juga berada di Desa ini. Ditambah lagi, berbagai 'Ulama besar tanah air juga berasal dari Desa Kajen, seperti KH. 'Abdullah Salam dan KH. Sahal Mahfudz.

Alhasil, Desa Kajen telah menjadi icon tersendiri bagi Kecamatan Margoyoso. Bahkan, banyak yg tidak mengenal Margoyoso, namun justru kenal dg Desa Kajen.


*Disarikan dari BPS dan berbagai sumber lain


Kamis, 09 Juni 2022

Inilah Perbedaan Purbalingga Dengan Probolinggo Yang Perlu Kalian Ketahui

Inilah Perbedaan Purbalingga Dengan Probolinggo Yang Perlu Kalian Ketahui



Purbalingga merupakan nama sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Tepatnya di Jawa Tengah bagian barat.

Namun, tidak banyak yg tau jika nama Purbalingga, dalam sebuah peta jaman Belanda sendiri, ternyata pernah tertulis Purbolinggo.

Via tjilatjaphistory.blogspot.com

Selain itu, Dalam salah satu versi catatan sejarah, sebenarnya nama asli Purbalingga adalah Prabhalingga yg berarti Sinar Lingga.

Karena sering keliru dg Probolinggo di Provinsi Jawa Timur, maka namanya diganti menjadi Purbalingga.

Walaupun sudah menjadi Purbalingga, namun nyatanya masih saja banyak orang yg keliru menyebut, atau menafsirinya.

Misalnya saja, jika ada orang yg hendak mengirim surat atau paket, namun tak begitu paham tentang kewilayahan, maka bisa saja akan terjadi salah kirim.

Padahal jarak antara keduanya tidak bisa dibilang dekat. Salah tulis sedikit saja, surat atau paket bisa jatuh ke tangan orang lain yg jaraknya ratusan kilometer.

Maka dari itu, dibawah ini ada beberapa data yg membedakan antara Purbalingga dan Probolinggo, yaitu:

Purbalingga

1. Nama Purbalingga identik dg huruf vokal "a".
2. Secara administratif berstatus sebagai wilayah Kabupaten.
3. Masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah.
4. Mayoritas penduduknya merupakan Suku Jawa.
5. Bahasa yg digunakan mayoritas adalah Bahasa Jawa Banyumasan.
6. Tidak memiliki wilayah pesisir.

Probolinggo

1. Nama Probolinggo identik dg huruf vokal "o".
2. Secara administratif berstatus sebagai wilayah Kota dan Kabupaten.
3. Masuk dalam Provinsi Jawa Timur.
4. Secara garis besar banyak dihuni oleh orang Suku Jawa dan Madura.
5. Bahasa yg banyak digunakan adalah Bahasa Jawa dan Madura.
6. Memiliki wilayah pesisir.



*Disarikan dari berbagai sumber




Senin, 06 Juni 2022

Kota Pekalongan, Daerah Dengan Tingkat Penurunan Tanah Tercepat Di Indonesia

Kota Pekalongan, Daerah Dengan Tingkat Penurunan Tanah Tercepat Di Indonesia

 


Kota Pekalongan merupakan salah satu dari 6 Kota Otonom yg masuk dalam administrasi Provinsi Jawa Tengah.

Sebenarnya, di Jawa Tengah terdapat 2 nama Pekalongan yg masuk kategori Daerah tingkat II. Selain Kota Pekalongan, ada juga Kabupaten Pekalongan.

Banyak julukan tenar yg disandang Kota ini. Mulai dari Kota Batik, Kota Santri, dan lain sebagainya, yg tentunya lebih menarik banyak orang untuk datang.

Namun, ada juga sisi negatif yg tak kalah tenar dari Kota yg berbatasan langsung dg Ibukota Kabupaten Batang ini.

Di banyak pemberitaan Media Nasional, Kota Pekalongan ternyata disebut sebagai daerah dg tingkat penurunan tanah tercepat di Indonesia.

Bahkan, Jakarta yg sudah terkenal lama sebagai Kota langganan banjir pun, penurunan tanahnya tidak secepat Pekalongan.

Menurut data BPS Jawa Tengah, Kota Pekalongan juga tercatat sebagai daerah Kota dg ketinggian wilayah terendah di Jawa Tengah.

Tidak heran, jika sebagian wilayah Kota Pekalongan setiap tahunnya pasti dilanda banjir rob yg begitu parah. Hanya saja, pemberitaan di media, tidak setenar di Kota-Kota besar.

© Shutterstock

© ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Sebagai tambahan informasi, dahulunya wilayah Kota Pekalongan merupakan bagian dari wilayah laut.

Sehingga, dg melihat fakta diatas, ada juga yg menyebut Kota Pekalongan akan segera tenggelam, atau 'dari laut akan kembali menjadi laut'.

Selain Kota Pekalongan, di Jawa Tengah sebenarnya juga ada Kota Semarang dan Demak yg mengalami hal serupa, walaupun disebut tak separah di Pekalongan.

Semoga bisa cepat teratasi...Aamiin.


*Disarikan dari berbagai sumber



Sabtu, 04 Juni 2022

10 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY dg Jumlah Desa+Kelurahan Terbanyak (Purworejo Urutan Pertama)

10 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY dg Jumlah Desa+Kelurahan Terbanyak (Purworejo Urutan Pertama)

Desa secara administratif merupakan wilayah yg statusnya berada di bawah Kecamatan.

Desa dipimpin oleh Seorang Kepala Desa, yg pemilihannya dilakukan secara pemungutan suara oleh warga. Selain itu, umumnya Desa terdapat di daerah luar perkotaan.

Sedangkan Kelurahan secara administratif sama seperti Desa, yaitu wilayah yg statusnya berada di bawah Kecamatan.

Namun, Kelurahan dipimpin oleh Seorang Lurah yg diangkat langsung oleh Bupati atau Walikota. Hal ini, karena Lurah merupakan seorang PNS. 

Berbeda dg Desa, Kelurahan umumnya terletak di daerah Perkotaan. Misalnya di daerah Kota Otonom dan Ibukota Kabupaten.

Namun, pada tahun 2020 Pemerintah D.I.Yogayakarta memberlakukan perubahan istilah Penamaan Desa dan Kecamatan.

Dalam hal ini, Nama Desa diubah menjadi Kalurahan. Pemimpinnya pun bukan lagi Kepala Desa, melainkan Lurah.

Di Provinsi Jawa Tengah, terdapat 8.562 wilayah Desa/Kelurahan. Sedangkan di Provinsi D.I.Yogyakarta, hanya terdapat 438 Wilayah Desa/Kelurahan.

Dari 40 Kabupaten/Kota di Jateng dan DIY, ternyata Kabupaten Purworejo merupakan Kabupaten/Kota dg Jumlah Desa+Kelurahan terbanyak, yaitu sebanyak 494.

© TKPK PROV. JATENG

Dg jumlah sebanyak itu, bahkan jumlahnya melebihi keseluruhan jumlah Desa+Kelurahan di Provinsi D.I.Yogyakarta.

Berikut adalah Kabupaten/Kota di Jateng dan DIY dg Jumlah Desa+Kelurahan Terbanyak:

1. Kab. Purworejo 494.
2. Kab. Kebumen 460.
3. Kab. Pati 406.
4. Kab. Klaten 401.
5. Kab. Magelang 372.
6. Kab. Banyumas 331.
7. Kab. Brebes 297.
8. Kab. Blora 295.
9. Kab. Wonogiri 294.
10. Kab. Rembang 294.

Apakah Kabupaten/Kota Kalian Termasuk Didalamnya?


*Disarikan Dari BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 Dan Berbagai Sumber Lain.


Selasa, 31 Mei 2022

Kenali 7 Kode Wilayah Plat Nomor Kendaraan Bermotor Di Jateng Dan DIY

Kenali 7 Kode Wilayah Plat Nomor Kendaraan Bermotor Di Jateng Dan DIY


Plat Nomor
merupakan alat untuk mengidentifikasi berbagai jenis kendaraan bermotor. 

Plat Nomor bisa disebut barang wajib yg harus ada ketika kita mempunyai kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor yg tidak berplat nomor, akan dianggap ilegal oleh pihak kepolisian, dan akan mendapat sanksi tilang.

Dalam satu kendaraan bermotor, umumnya terpasang dua plat nomor, yaitu didepan dan belakang. Namun, ada juga kendaraan tertentu yg hanya terpasang satu di belakang.

Bahan pembuatan plat nomor adalah potongan plat logam atau plastik. Dan di plat nomor ini, terdapat susunan angka dan huruf, sebagai informasi seputar kendaraan tersebut. 

Susunan angka besar disebut sebagai Nomor Polisi. Susunan huruf yg mengapitnya, merupakan kode identifikasi wilayah kendaraan. Sedangkan susunan angka kecil, sebagai kode waktu pembuatan dan masa berlaku plat nomor tersebut.

Di Indonesia, plat nomor memiliki 4 warna berbeda sebagai tanda kategori kendaraan. Serta terdapat 55 kode wilayah plat nomor berdasarkan wilayahnya masing-masing. 

Di Jawa Tengah sendiri, kode plat nomor dibagi menjadi 6 berdasarkan wilayah eks Karesidenan. Sedangkan semua Kabupaten/Kota di D.I.Yogyakarta, memiliki kode wilayah plat nomor yg sama. 

Contoh Plat Nomor ©shuterstock

Berikut adalah kode wilayah plat nomor di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta:

1. Plat R
- Kab.Banyumas
- Kab.Purbalingga
- Kab.Cilacap
- Kab.Banjarnegara 

2. Plat AA
- Kab.Kebumen
- Kab.Wonosobo
- Kab.Purworejo
- Kab.Temanggung
- Kab.Magelang
- Kota Magelang

3. Plat AB
- Kab.Kulonprogo
- Kab.Bantul
- Kab.Gunungkidul
- Kab. Sleman
- Kota Yogyakarta

4. Plat AD
- Kab.Klaten
- Kab.Boyolali
- Kab.Sukoharjo
- Kab.Wonogiri
- Kab.Karangnyar
- Kab.Sragen
- Kota Surakarta

5. Plat K
- Kab.Blora
- Kab.Rembang
- Kab.Pati
- Kab.Jepara
- Kab.Kudus
- Kab.Grobogan

6. Plat H
- Kab.Demak
- Kab.Semarang
- Kab.Kendal
- Kota Semarang
- Kota Salatiga

7. Plat G
- Kab.Batang
- Kab.Pekalongan
- Kab.Pemalang
- Kab.Tegal
- Kab.Brebes
- Kota Pekalongan
- Kota Tegal

Ada fakta yg cukup unik, yaitu Kabupaten Grobogan yg merupakan eks Karesidenan Semarang, justru plat nomornya ikut eks Karesidenan Pati.

Kendaraan Kalian Termasuk Plat Nomor Yg Mana Lur?


*Disarikan dari Wikipedia Dan berbagai sumber lain.


Senin, 30 Mei 2022

Memiliki Hutan Terluas, Blora Disebut-Sebut Sebagai Kabupaten 'Tersepi' Di Jawa Tengah

Memiliki Hutan Terluas, Blora Disebut-Sebut Sebagai Kabupaten 'Tersepi' Di Jawa Tengah

Blora merupakan sebuah Kabupaten yg terletak di ujung timur Provinsi Jawa Tengah, dan berbatasan langsung dg Provinsi Jawa Timur. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, pada tahun 2021 Blora merupakan Kabupaten dg tingkat kepadatan penduduk terendah, yaitu 491,05 orang/km2. 

Baru kemudian diikuti Kabupaten Wonogiri (585/km2), Purworejo (708,74/km2), Grobogan (725,41/km2), dan Rembang (730,18/km2).

Proyeksi penduduk Kab. Blora sendiri pada tahun 2021 menurut data BPS adalah 886.147 orang, yg tersebar pada wilayah seluas 1.804,59 km2.

Salah satu faktor yg menyebabkan tingkat kepadatan Blora begitu rendah adalah sekitar 50% wilayahnya masih berupa kawasan hutan.

Hal ini juga mencatatkan Blora, sebagai Kabupaten dg prosentase hutan terluas di Jawa Tengah.

Menurut data BPS, luas hutan di Kabupaten Blora mencapai 90.806,08 ha, dg hampir keseluruhan merupakan Hutan Produksi tetap, yaitu seluas 90.474,88 ha.

Salah satu penyumbang terbesarnya adalah Hutan Jati. Saking luasnya, Blora disebut-sebut termasuk penghasil kayu jati terbesar dan terbaik di Indonesia.

Fakta tersebut bisa dibuktikan ketika kita melewati kawasan hutan jati yg begitu panjang, saat melintas di Jalan Utama penghubung Blora-Bojonegoro.

© Liputan 6

Berdasarkan indikator yg telah disebutkan itu, tidak salah jika diatas kertas Blora pantas dijuluki sebagai Kabupaten/Kota 'Tersepi' Di Jawa Tengah.

Namun, tidak sedikit juga masyarakat Blora yg mensyukuri hal tersebut. Terlebih dg membandingkannya dg daerah ramai yg identik dg kemacetan dan masalah sosial lain.


*Disarikan Dari BPS Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2022 dan berbagai sumber lain.




Minggu, 29 Mei 2022

3 Fakta Menarik Tentang Delanggu, Kecamatan Di Klaten Yang Jadi Tempat Asal Dono Warkop

3 Fakta Menarik Tentang Delanggu, Kecamatan Di Klaten Yang Jadi Tempat Asal Dono Warkop


Klaten merupakan Kabupaten di Jawa Tengahyg masuk dalam Eks Karesidenan Surakarta.

Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah sebesar 658,22 km². Oleh karena itu, Klaten menjadi Kabupaten terkecil ketiga di Jawa Tengah, dan keenam se-Jateng DIY.

Dg luas sekecil itu, Kabupaten Klaten dibagi menjadi 26 Kecamatan, yg tentunya rata-rata memiliki wilayah yg kecil pula.

Salah satu Kecamatan yg banyak dikenal orang adalah Kecamatan Delanggu. Ada hal apa saja di Delanggu??

Berikut adalah 3 Fakta Menarik Seputar Kecamatan Delanggu:


1. Banyak Yg Menyebut Sebagai Kota Kecamatan Termaju Di Klaten


©Google Maps

Delanggu memiliki luas wilayah sebesar 18,78 km² dan penduduk lebih dari 40 ribu orang. Letaknya pun cukup strategis, yaitu berada di Jalan Raya Utama Yogyakarta-Surakarta.

Selain itu, di Delanggu juga banyak berdiri berbagai infrastruktur penting, seperti Rumah Sakit, Stasiun KA aktif, Kampus Negeri, Pasar besar, Samsat, berbagai perbankan, dan lain sebagainya.

Maka tidak heran, jika banyak orang yg menyebut Delanggu sebagai Kota Kecamatan termaju diluar Ibukota Kabupaten Klaten.


2. Terkenal Sebagai Penghasil Beras Unggulan

© Tokopedia

Bagi yg sering berbelanja di pasar atau tempat lainnya, pasti tidak asing dg Beras Delanggu. 

Ya, beras ini merupakan salah satu beras yg paling banyak dicari di pasaran, karena kualitasnya bagus. 

Banyak varietas beras yg membawa embel-embel Delanggu di kemasannya. Misalnya saja, varietas rojolele, yg banyak ditanam di Delanggu dan sudah terkenal luas.

Dari kemasan-kemasan beras tersebutlah, yg menjadi salah satu sebab nama Delanggu menjadi lebih dikenal.


3. Merupakan Tempat Asal Dari Dono Warkop

© Detik.com

Siapa yg tidak kenal dg (alm) Dono Warkop? Artis lawak kenamaan tanah air yg tergabung dalam grup lawak Warkop DKI ini, ternyata asli Delanggu, Klaten. 

Rumah Artis yg juga pernah jadi dosen ini, masih berdiri dg gaya klasiknya di pinggir jalan. 

Alamat lengkapnya, berada di Jalan Garuda, Dusun Kragan, RT 02/11, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Klaten. Kini, rumah tersebut dirawat oleh tetangga yg telah dipercaya oleh pihak keluarga.


*Disarikan Dari Berbagai Sumber

Kamis, 26 Mei 2022

Inilah Daftar 20 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Tidak Memiliki Wilayah Laut

Inilah Daftar 20 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Tidak Memiliki Wilayah Laut

 


Permukaan bumi secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu perairan dan daratan. Baru kemudian, Perairan dibagi menjadi banyak kategori. Begitupun dg daratan. 

Setiap Kabupaten/Kota di Indonesia, selain memiliki daratan, pasti memiliki bentuk muka bumi berupa perairan. Misalnya sungai, danau, mata air dan lain sebagainya.

Namun, tidak untuk laut. Banyak Kabupaten/Kota yg memiliki wilayah laut, dan banyak juga yg tidak memilikinya.

Di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta, terdapat 20 Kabupaten/Kota yg memiliki wilayah laut, serta 20 yg tidak memiliki laut.

Setelah kemarin dibahas Daftar 20 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Memiliki Wilayah Laut, maka saat ini kita bahas sebaliknya.

Berikut adalah 20 Kabupaten/Kota di Jateng DIY yg tidak memiliki wilayah laut:

1. Kab. Banyumas.
2. Kab. Purbalingga.
3. Kab. Banjarnegara.
4. Kab. Wonosobo.
5. Kab. Temanggung.
6. Kab. Magelang.
7. Kota Magelang.
8. Kab. Sleman.
9. Kota Yogyakarta.
10. Kab. Klaten.
11. Kab. Sukoharjo. 
12. Kab. Karanganyar.
13. Kota Surakarta.
14. Kab. Sragen.
15. Kab. Blora. 
16. Kab. Grobogan.
17. Kab. Kudus.
18. Kab. Boyolali.
19. Kab. Semarang.
20. Kota Salatiga.

Daerah yg tidak memiliki wilayah laut, tentunya memiliki berbagai sisi keuntungan maupun sisi kekurangan.

Contoh sisi keuntungannya adalah Wilayahnya relatif lebih aman, apabila ada bencana yg datang dari lautan, seperti tsunami.

Contoh sisi kekurangannya adalah Akses keluar masuk memiliki batasan, karena tidak memiliki pelabuhan laut.

Itulah informasi mengenai Daftar 20 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Tidak Memiliki Wilayah Laut. Semoga Bermanfaat.

Rabu, 25 Mei 2022

Inilah Daftar 20 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Memiliki Wilayah Laut

Inilah Daftar 20 Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Memiliki Wilayah Laut


Laut adalah bagian dari permukaan bumi berupa perairan asin yg saling terhubung satu sama lain, dan dianggap sebagai satu samudera global.

Laut memiliki potensi sumber daya yg begitu melimpah. Mulai dari fauna, flora, hingga berbagai bahan mineral.

Oleh karena itu, biasanya daerah yg memiliki wilayah laut, akan memiliki banyak keuntungan yg tidak dimiliki oleh daerah yg tidak memilikinya.

Provinsi Jawa Tengah maupun D.I.Yogyakarta, termasuk Provinsi di Indonesia yg memiliki wilayah laut.

Maka tidak heran, jika Jateng DIY termasuk daerah yg hasil dari Sumber Daya Lautnya begitu dikenal oleh orang luar daerah.

Namun, tidak semua daratan  Kabupaten/Kota di Jateng DIY berbatasan dg perairan laut.

Dari 40 wilayah administrasi Kabupaten/Kota, tercatat 20 atau hanya setengahnya yg memiliki perairan laut.

Berikut adalah Kabupaten/Kota di Jateng DIY yg memiliki wilayah laut:

1. Kab. Cilacap.
2. Kab. Kebumen.
3. Kab. Purworejo.
4. Kab. Kulon Progo.
5. Kab. Bantul.
6. Kab. Gunung Kidul.
7. Kab. Wonogiri.
8. Kab. Rembang.
9. Kab. Pati.
10. Kab. Jepara.
11. Kab. Demak.
12. Kota Semarang.
13. Kab. Kendal.
14. Kab. Batang.
15. Kota Pekalongan.
16. Kab. Pekalongan.
17. Kab. Pemalang. 
18. Kab. Tegal.
19. Kota Tegal.
20. Kab. Pemalang. 

Namun, Daerah yg memiliki perairan laut juga memiliki berbagai keuntungan serta kekurangan

Contoh keuntungannya. Lantaran Provinsi D.I.Yogyakarta memiliki wilayah laut, maka wisata pantainya pun banyak dikunjungi wisatawan lokal hingga Mancanegara.

Contoh kekurangannya. Daratan Kota Pekalongan yg berbatasan dg wilayah laut, serta ketinggiannya yg begitu rendah, mengakibatkan daerah ini sering menjadi langganan banjir rob.

Itulah Informasi Mengenai Daftar Kabupaten/Kota Di Jateng DIY Yang Memiliki Wilayah Laut. Semoga Bermanfaat.


Senin, 23 Mei 2022

Selain Kota Telur Asin, Ternyata Kabupaten Brebes Dijuluki Kota Bawang Merah, Begini Alasannya

Selain Kota Telur Asin, Ternyata Kabupaten Brebes Dijuluki Kota Bawang Merah, Begini Alasannya

Brebes merupakan Kabupaten yg terletak di barat laut Provinsi Jawa Tengah, yg berbatasan langsung dg Kabupaten Cirebon dan Sumedang, Jawa Barat.

Wilayahnya secara umum terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi/pegunungan. Wilayah dataran rendah secara umum terletak di Brebes bagian Utara, dan dataran tinggi di Brebes bagian selatan.

Dg geografis yg seperti itu, ternyata tanah Brebes merupakan penghasil bawang merah terbesar di Jawa Tengah.

Namun, Sebagian besar lahan pertanian bawang merah di Kabupaten Brebes, justru terletak di Brebes bagian utara.

Karena menurut para ahli, produksi terbaik bawang merah umumnya diperoleh di dataran rendah yg didukung dg iklim ideal.

©Shutterstock

Bawang merah sendiri merupakan hasil pertanian, yg jika orang mengirisnya, biasanya akan menyebabkan mata perih dan keluar air mata atau Mrebes Mili (Dalam Bahasa Jawa).

Hal ini menjadi sebuah kebetulan, karena kata Mrebes begitu dekat dg kata Brebes, yg tidak lain merupakan daerah penghasilnya.

Tercatat, luas lahan bawang merah Brebes pada tahun 2021 menurut data BPS adalah 32.990 ha dg produksi yg mencapai 3.410.565 kwintal atau sekitar 60% produksi Provinsi Jawa Tengah.

Oleh karena itu, tidak heran jika Kabupaten Brebes dijuluki 'Kota Bawang Merah'. Bahkan, di alun-alun Kota Brebes telah dibangun tugu bawang merah sebagai penguat identitas.


*Disarikan Dari BPS dan berbagai sumber laim