Solo adalah sebutan lain dari Surakarta. Walaupun bukan nama resminya, Namun banyak orang yg justru lebih mengenal Solo daripada Surakarta.
Dalam Karesidenan Surakarta, Solo Raya menjadi sebutan untuk wilayah-wilayah yg masuk didalamnya. Maka tidak heran, jika warga Klaten, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen, sering menyebut dirinya sebagai Orang Solo.
Di era modern ini, muncul pula istilah nama Solo lain yg tak kalah populernya, yaitu Solo Baru. Masyarakat awam sering kali tidak bisa membedakan antara Solo Baru dg Kota Solo, bahkan menganggapnya sebagai wilayah yg sama.
Sejatinya, Solo Baru sendiri adalah sebutan untuk sebuah wilayah yg secara administratif letaknya berbatasan langsung dg Kota Solo/Surakarta. Sehingga, wajar jika banyak orang yg tidak bisa membedakan antara Solo dan Solo Baru.
>>> REKOMENDASI ABON SAPI SOLO <<<
Dalam sebuah artikel di hartonotradecenter.com, diketahui jika sejarah Solo Baru bermula sekitar tahun 1990-an. Kala itu, PT. Pondok Solo Permai (PT. PSP) berencana untuk membuat Kota Mandiri di sekitar Solo dg luas sekitar 2 km².
Secara administratif, wilayah yg direncanakan tersebut berada di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Karena berada di wilayah Grogol, Sukoharjo, maka tidak heran jika sebelumnya nama yg akan dipakai untuk wilayah tersebut adalah Grogol Indah, Grogol Permai, Sukoharjo Indah, dan Sukoharjo Permai.
Namun, pada akhirnya, nama Solo Baru lah yg dipilih karena mungkin efek branding Solo yg lebih dikenal masyarakat. Walaupun kemudian ada pihak yg menentangnya, karena dianggap ingin menyaingi Kota Solo.
>>> BATIK SOLO KEREN REKOMENDASI BUAT KALIAN <<<
Dan rencana investasi Kota Mandiri itu kini benar-benar jadi kenyataan. Solo Baru menjadi sebuah pemukiman modern yg ramai dg berbagai infrastruktur modern didalamnya, seperti pusat perbelanjaan mall, pusat hiburan, dan lain sebagainya.
Menurut penulis, Keberadaan Solo Baru yg menempel Kota Solo, sejatinya lebih menguntungkan Kabupaten Sukoharjo secara ekonomi sebagai Wilayah administratif dimana Solo Baru berada. Hal ini karena berbagai pendapatan atau pajak yg dihasilkan dari kemajuan Solo Baru, tentunya akan masuk dalam kantong Pemkab Sukoharjo.
Tidak hanya Kabupaten Sukoharjo, Kota Solo atau Surakarta pun juga mendapatkan keuntungan dg keberadaan Solo Baru. Dg kian ramainya Solo Baru, tentu potensi orang untuk mengunjungi Kota Solo akan semakin besar, karena lokasinya yg berdekatan.
Referensi: Dari Berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar