--> Sunan Prawoto, Tokoh Wali Sekaligus Raja Keempat Kerajaan Demak | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Jumat, 09 Desember 2022

Sunan Prawoto, Tokoh Wali Sekaligus Raja Keempat Kerajaan Demak

| Jumat, 09 Desember 2022

 


Dalam sejarah Kerajaan Demak, ada sebuah tempat di Kabupaten Pati yg menjadi daerah penting bagi Kerajaan Islam di Jawa yg berdiri di abad 15 tersebut. Tempat tersebut bernama Bukit Prawoto. 

Saat Kerajaan Demak dipimpin oleh Raja keempatnya, yaitu Raden Mukmin, pusat pemerintahan Demak dipindah dari Bintoro ke Bukit Prawoto. Maka dari itu, Raden Mukmin lebih dikenal dg sebutan Sunan Prawoto.

Sunan Prawoto memiliki nama asli Raden Mukmin atau dalam Kronik Cina disebut dg Muk Ming. Beliau merupakan putra tertua dari Raja Demak ketiga, yaitu Sultan Trenggono.

Sepeninggal ayahnya, Sunan Prawoto menjadi pewaris tahta sebagai Raja Demak. Sebagai Raja keempat, Beliau memerintah Kerajaan Demak dalam waktu yg relatif singkat, yaitu sekitar tahun 1546 hingga 1549. 

Sebenarnya, Sunan Prawoto merupakan sosok yg pandai berpolitik dan berperang. Beliau pun berambisi melanjutkan usaha ayahnya untuk menaklukkan seluruh Pulau Jawa. Namun, setelah dilantik sebagai Raja, Sunan Prawoto justru lambat laun lebih suka hidup sebagai 'Ulama, dan mengesampingkan kedudukannya sebagai seorang Raja.

Alhasil, bukannya menambah kejayaan Kerajaan Demak, Sunan Prawoto justru malah membawa kemunduran pesat bagi Kerajaan tersebut. Satu persatu daerah bawahan peninggalan ayahnya pun melepaskan diri dari Kerajaan Demak.

Selain faktor tersebut, ada faktor lain yg sangat berpengaruh bagi runtuhnya Kerajaan Demak, yaitu ajang balas dendam Perebutan Kekuasaan. 

Dalam sejarah Kerajaan Demak, perebutan kekuasaan sudah dimulai sepeninggal Pati Unus, Raja kedua Demak. Kala itu, dua adik Pati Unus (Raden Kikin dan Raden Trenggono) memperebutkan tahta menjadi Raja ketiga Demak.

Dalam perebutan tahta tersebut, Raden Mukmin membela ayahnya, Raden Trenggono. Sunan Prawoto muda itu pun mengirim pembantunya bernama Ki Surayat, untuk membunuh Raden Kikin.

Sepulang Sholat Jum'at, Raden Kikin atau Pangeran Surowiyoto berhasil terbunuh di pinggir sungai. Karena itu, beliau juga dijuluki sebagai Pangeran Sekar Seda Ing Lepen.

Pangeran Seda Ing Lepen memiliki putra bernama Arya Penangsang. Dan sosok Arya Penangsang lah tokoh dibalik wafat sekaligus lengsernya tahta Sunan Prawoto.

Arya Penangsang disebut masih menyimpan dendam kepada Sunan Prawoto, karena Sunan Prawoto lah tokoh dibalik terbunuhnya Raden Kikin (ayah Arya Penangsang).

Sekitar tahun 1549, Arya Penangsang mengutus anak buahnya bernama Rangkud untuk membalaskan dendamnya dg membunuh Sunan Prawoto.

Saat itu, Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Di hadapan Rangkud, Sunan Prawoto mengakui kesalahannya, karena dahulu telah membunuh Pangeran Seda Ing Lepen. Beliau pun rela dihukum mati, asalkan keluarganya diampuni. Rangkud pun menyetujui syarat tersebut.

Dg tanpa perlawanan, oleh Rungkad, dada Sunan Prawoto berhasil ditikam hingga tembus ke belakang . Namun naas, dibalik punggung Sunan Prawoto ternyata ada istrinya yg sedang berlindung. Istrinya pun tewas dalam kejadian tersebut.

Melihat istrinya tewas, Sunan Prawoto pun menjadi marah. Dg sisa-sisa tenaganya, Sunan Prawoto sempat membunuh Rungkad. Sehingga, berdasarkan cerita tersebut, tiga orang telah tewas dalam waktu yg hampir bersamaan.

Walaupun Sunan Prawoto sudah terbunuh, namun Arya Penangsang tidak berhasil menguasai Demak, karena ia tewas dalam perang melawan Joko Tingkir (menantu Sultan Trenggono) yg berasal dari Pengging. Maka dari itu, dalam banyak versi sejarah, Sunan Prawoto disebut sebagai Raja keempat sekaligus Raja terakhir Kerajaan Demak.

Jasad Sunan Prawoto kemudian dimakamkan di Bukit Kamdowo, yg saat ini masuk dalam wilayah Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

Gapura Masuk Desa Prawoto

Makam Sunan Prawoto

Karena merupakan seorang Raja sekaligus tokoh wali penyebar Agama Islam di daerah tersebut, makam Sunan Prawoto pun hingga kini banyak diziarahi orang dari dalam maupun luar daerah.



Rujukan Utama:

- Buku Babad Tanah Jawi Edisi Soedjipto Abimanyu.

- "Sunan Prawoto - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas" https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Prawoto.

- "Biografi Sunan Prawoto ( Sultan Demak Bintoro ke IV ) | Profil Ulama › LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman" https://www.laduni.id/post/read/517019/biografi-sunan-prawoto-sultan-demak-bintoro-ke-iv


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar