--> Mengenal Sambatan, Tradisi Gotong-Royong Yang Mulai Tertelan Zaman | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Selasa, 06 Desember 2022

Mengenal Sambatan, Tradisi Gotong-Royong Yang Mulai Tertelan Zaman

| Selasa, 06 Desember 2022

 

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yg tidak bisa hidup sendiri atau makhluk yg pastinya membutuhkan orang lain. Hubungan interaksi antar manusia disebut juga dg istilah Sosialisasi.

Salah satu bentuk positif hubungan antar manusia adalah adanya budaya gotong-royong. Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai istilah untuk menyebut kegiatan gotong-royong. Salah satunya adalah Sambatan.

Sambatan merupakan sebutan istilah kegiatan gotong-royong, khususnya di daerah Pulau Jawa, dalam hal ini termasuk Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta.

Secara bahasa, Sambatan berasal dari kata Sambat, yg berarti meminta pertolongan atau bantuan kepada orang lain. Secara umum, Sambatan diartikan meminta pertolongan kepada orang lain yg bersifat massal untuk membantu seseorang yg sedang memiliki keperluan atau terkena musibah.

Namun, di daerah Suku Jawa khususnya, istilah Sambatan biasanya identik dalam kegiatan gotong-royong membangun rumah (ngedekke omah) salah seorang warga. Sedangkan istilah lainnya, tergantung isi gotong royong, misalnya Rewang (gotong-royong saat ada yg hajatan).

Tradisi Sambatan, untuk saat ini masih banyak dilakukan masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Bentuk kegiatan di dalamnya bermacam-macam, ada menaikkan genteng, merobohkan rumah, memasang bagian-bagian rumah hingga mendirikannya sebagai rumah utuh.

© Via Kompasiana

Biasanya, sambatan diikuti oleh orang-orang dalam satu RT atau area tertentu. Sebelum atau sesudahnya, biasanya juga diadakan doa bersama atau istilah yg biasanya dipakai adalah Slametan / Genduren.

Karena merupakan bentuk gotong-royong, umumnya Orang-orang yg mengikuti Sambatan, tidak diberi upah berupa uang sama sekali. Sebagai gantinya, tuan rumah menyediakan berbagai macam konsumsi hingga makan bersama di akhir kegiatan. 

Di beberapa tempat, ketika ada salah seorang warga yg mengadakan Sambatan,  diadakan pula tradisi Nyumbang. Yaitu, tradisi yg hampir sama dg Kondangan, namun tujuan utama sebenarnya adalah untuk meringankan warga tersebut.

Kesimpulannya, Sambatan adalah perwujudan dari hakikat manusia yg merupakan Makhluk Sosial. Di dalamnya, manusia memperlihatkan jatidirinya sebagai makhluk yg membutuhkan bantuan orang lain. 

Namun, seiring dg semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang, menyebabkan tidak sedikit orang yg mulai bersikap individualistis. Hal ini bisa kita temui di kehidupan perkotaan yg sudah mulai jarang muncul Tradisi Sambatan.


Dirangkum Dari Berbagai Sumber.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar