Bicara Juwana, banyak orang luar daerah yg sudah mengetahui maupun yg belum mengetahui. Para pecinta dunia kuliner biasanya banyak yg sudah mengenal Juwana dari embel-embel sebuah makanan. Misalnya Terasi Juwana, Bandeng Juwana dan lain sebagainya.
Juwana sendiri merupakan Kecamatan yg masuk dalam Kabupaten Pati. Disana, Juwana menjadi Kecamatan teramai dan terpadat kedua setelah Kecamatan Kota Pati.
Letak Juwana berada di tepi Laut Jawa. Luasnya mencapai 55,93 km² dg proyeksi Jumlah penduduk pada tahun 2021 mencapai 96.748 orang, yg tersebar di 29 Desa. Sehingga, setiap 1 km² rata-rata dihuni sebanyak 1.729,81 orang.
Daerah urban atau perkotaan di Kecamatan Juwana, disebut-sebut merupakan yg terbesar setelah daerah Kota Pati. Dg pusat pemerintahannya yg berada di Desa Doropayung.
Salah satu penyebabnya dahulu Juwana pernah menjadi wilayah Kabupaten sendiri yg terpisah dari Kabupaten Pati. Sehingga, perkembangannya tak kalah pesat.
Daerahnya yg berada di tepi Laut Jawa, menjadikan Juwana sebagai wilayah maritim yg begitu besar. Bahkan, kabarnya dahulu Juwana pernah menjadi Pelabuhan besar era Majapahit.
Tangkapan ikan di Daerah Juwana merupakan penyumbang besar bagi tangkapan ikan Kabupaten Pati.
Sebagai buktinya, terdapat Tugu ikan bandeng bertulis "Juwana Kota Bandeng". Sama dg icon tugu Kabupaten Pati yg juga berbentuk ikan bandeng.
Biasanya, profesi sebagai seorang nelayan banyak diremehkan oleh banyak orang. Namun, di Juwana banyak orang kaya harta dg profesi tersebut.
Salah satu Desa Nelayan di Kecamatan Juwana, bahkan pernah masuk dalam daftar Desa Terkaya di Indonesia. Salah satu penyebabnya, karena Juwana merupakan salah satu lokasi Galangan Kapal besar di Indonesia.
Sebagaimana yg telah disinggung di atas, Juwana merupakan daerah penghasil Ikan Bandeng yg begitu besar. Efeknya, muncul bermacam-macam olahan Bandeng dari Juwana.
Salah satunya yg sudah terkenal adalah Bandeng Presto. Dagingnya yg gurih dg duri lunaknya, membuat banyak lidah merindukan.
Bandeng Presto merupakan olahan ikan bandeng yg kabarnya pertama kali diperkenalkan oleh Ibu Hanna Budimulya asal Juwana, Kabupaten Pati, sekitar tahun 70-an.
Nama Presto sendiri diambil dari nama merk panci yg kebetulan kala itu digunakan oleh beliau dalam mengolah bandeng.
Walaupun begitu, masyarakat lebih mengenal Bandeng Presto sebagai makanan khas Semarang. Hal ini karena pemasaran Bandeng Presto yg begitu besar disana.
Referensi: BPS Kabupaten Pati Dalam Angka 2022 dan berbagai sumber lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar