Kabupaten dg slogan Gilar-Gilar ini, memiliki semboyan Wani Memetri Rahayuning Praja, yg maknanya Segenap Warga Daerah Banjarnegara bertekad bulat melestarikan kemakmuran menuju kebahagiaan lahir batin bagi rakyat dan pemerintahnya.
Di Pulau Jawa, ada 1 Kabupaten dan 1 Kota yg memiliki kemiripan unsur nama dg Banjarnegara, yaitu Banjar, Jawa Barat dan Bojonegoro, Jawa Timur.
Kadangkala, orang-orang banyak yg keliru dalam penerimaan informasi wilayah-wilayah tersebut.
Misalnya, ada orang suku Sunda bertanya kepada orang suku Jawa di perantauan, "Mau Mudik Kemana Mas?" Kemudian orang suku Jawa menjawab, "Ke Banjar Mas."
Dari situ, seringkali muncul kesalahan penafsiran tentang wilayah Banjar yg dimaksud.
Orang Sunda menafsirinya sekilas sebagai Kota Banjar, Jawa Barat. Padahal yg dimaksud adalah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
SEJARAH
Kabupaten Banjarnegara menurut sejarah, memiliki kemiripan nama dg pendahulunya, yaitu Kadipaten Banjar Pertambakan. Kadipaten tersebut merupakan hasil pemekaran wilayah Kadipaten Wirasaba.
Saat itu, Bupati Kadipaten Wirasaba adalah Raden Joko Kahiman yg diangkat oleh Sultan Pajang, Sultan Hadiwijaya.
Pengangkatan itu, sebenarnya diawali oleh rasa sesal Sultan akibat terjadinya peristiwa kesalahpahaman antar kedua belah pihak.
Namun demikian, Raden Joko Kahiman izin untuk membagi Kadipaten Wirasaba menjadi 4 bagian:
1. Kadipaten Banjar Pertambakan yg dipimpin oleh Kyai Ngabehi Wirayuda.
2. Kadipaten Merden yg dipimpin oleh Kyai Ngabehi Wirakusuma.
3. Kadipaten Wirasaba yg dipimpin oleh Kyai Ngabehi Wargawijaya.
4. Kadipaten Kejawar yg dipimpin oleh beliau sendiri.
Menurut sejarah, Peristiwa pembagian wilayah tersebut terjadi pada 26 Februari 1571. Tanggal tersebutlah yg kemudian dipilih sebagai rujukan Hari Lahir Kabupaten Banjarnegara.
GEOGRAFI DAN KEWILAYAHAN
Wilayah Banjarnegara tersusun atas Dataran rendah hingga Dataran Tinggi. Bentuknya lebih condong memanjang dari barat ke timur.
Kabupaten Banjarnegara berbatasan dg 6 Kabupaten lain, yaitu Banyumas, Purbalingga, Pekalongan, Batang, Wonosobo, dan Kebumen.
Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara mencapai 1.069,73 km², yg terbagi dalam 20 Kecamatan serta 278 Desa/Kelurahan.
Kecamatan yg terluas adalah Kecamatan Punggelan dg 102,84 km². Sedangkan Kecamatan yg terkecil adalah Kecamatan Purwareja Klampok dg 21,87 km².
KEPENDUDUKAN
Menurut Data BPS, tahun 2021 Kabupaten Banjarnegara memiliki jumlah penduduk mencapai 1.026.866 orang. Terbagi atas 521.576 orang laki-laki, dan 505.290 orang perempuan.
Kecamatan dg jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Punggelan, yaitu 87.435 orang. Sedangkan Kecamatan dg jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Pandanarum, yaitu 23.099 orang.
Dg luas wilayah dan jumlah penduduk sedemikian itu, Kabupaten Banjarnegara memiliki kepadatan sebesar 960/km². Atau setiap 1 km² wilayah Banjarnegara rata-rata dihuni sebanyak 960 orang.
Kecamatan dg kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Banjarnegara, yaitu 2.659/km². Sedangkan Kecamatan dg kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Pandanarum, yaitu 394/km².
FASILITAS PENDIDIKAN
Di bidang pendidikan formal, Banjarnegara memiliki lembaga pendidikan yg tergolong lengkap. Dari TK sampai Perguruan Tinggi, semua tersedia. Hanya saja, untuk Perguruan Tinggi Negeri sampai saat ini belum ada.
Fasilitas Pendidikan Sekolah Formal Tahun Ajaran 2021/2022 di Kabupaten Banjarnegara yg terdata dalam BPS, yaitu 306 TK, 264 RA, 622 SD, 205 MI, 98 SMP, 40 MTs, 12 SMA, 25 SMK, dan 18 MA.
Selain pendidikan Formal, di Banjarnegara juga banyak berdiri fasilitas pendidikan non formal, seperti Pondok Pesantren, Lembaga Kursus, dan lain sebagainya.
FASILITAS KESEHATAN
Untuk bidang kesehatan, yg terdata dalam BPS, Banjarnegara memiliki 4 Rumah Sakit Umum, 15 Poliklinik, 35 Puskesmas Rawat Inap, 39 Puskesmas Pembantu, 17 Klinik Pratama, 1.578 Posyandu, 187 Poskesdes, dan 48 Apotek.
AGAMA DAN FASILITAS PERIBADATAN
Banjarnegara merupakan salah satu dari banyaknya Kabupaten di Indonesia dg mayoritas masyarakatnya yg memeluk Agama Islam.
Yg terdata dalam BPS Kabupaten Banjarnegara, terdapat 1.052.766 orang beragama Islam, 2.711 orang beragama Kristen Protestan, 951 orang beragama Kristen Katolik, 14 orang beragama Hindu, 474 orang beragama Buddha, dan 130 orang memeluk keyakinan lainnya.
Untuk fasilitas peribadatan di Banjarnegara yg terdata dalam BPS, yaitu 1.802 Masjid, 3.571 Musholla, 32 Gereja Protestan, 4 Gereja Katolik, 1 Pura, dan 9 Vihara.
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Banjarnegara merupakan Kabupaten yg memiliki wilayah Dataran rendah hingga Dataran tinggi. Oleh karena itu, Banjarnegara memiliki berbagai macam hasil pertanian yg cukup menonjol di Jawa Tengah.
Menurut data BPS Jawa Tengah, beberapa Pertanian Banjarnegara dg hasil produksi tinggi tahun 2021, yaitu:
PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Berbeda dg pertanian dan perkebunan, Secara keseluruhan, hasil peternakan dan perikanan Kabupaten Banjarnegara tidak terlalu menonjol di Jawa Tengah.
Untuk hasil perikanan, bisa dimaklumi jika Banjarnegara bukan yg menonjol di Jawa tengah. Mengingat wilayah Banjarnegara sendiri tidak memiliki laut.
Namun, ada sedikit pengecualian di perikanan budidaya. Ada beberapa hasil perikanan budidaya Banjarnegara tahun 2020 yg terdata cukup menonjol di Jawa Tengah, yaitu:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar