Dieng merupakan sebuah Kawasan Dataran Tinggi yg terletak di Provinsi Jawa Tengah. Banjarnegara dan Wonosobo adalah 2 Kabupaten yg memiliki bagian terluas dari Dataran Tinggi Dieng.
Pesonanya yg begitu mempesona, menyebabkan banyaknya wisatawan yg datang ke Dieng. Apalagi disana juga sangat banyak sub tempat wisata yg memanjakan para wisatawan.
Salah satu pemandangan apik disana adalah fenomena munculnya Embun Upas. Banyak orang menyebut embun Upas sebagai Salju. Namun, kenyataannya adalah salah.
Sebenarnya, Embun Upas merupakan sebuah embun yg berubah menjadi es, karena berbagai sebab. Salah satunya karena penurunan Suhu yg begitu signifikan.
Biasanya, fenomena Embun Upas di Dieng dan beberapa Dataran Tinggi lain, terjadi pada puncak musim kemarau sekitar pertengahan Tahun.
Di Dieng, kemunculan embun upas memang bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, kemunculannya yg menempel pada rumput atau bangunan, membuat pemandangan di sekeliling nampak menjadi lebih indah.
Namun, di sisi lain kemunculan embun upas menjadi bencana bagi para petani di Dieng, khususnya petani kentang.
Apalagi Dieng juga disebut-sebut sebagai sentra penghasil kentang terbesar dan terbaik di Indonesia.
Baca Juga:
• Serba-Serbi Dataran Tinggi Dieng
• Beginilah Asal Mula Dawet Banjarnegara Yang Terkenal Dengan Sebutan Dawet Ayu
Nama Upas sendiri berarti racun. Hal ini karena embun upas dapat mematikan tanaman kentang. Oleh karena itu lah nama Upas diberikan para petani untuk embun ini.
Menurut para petani kentang di Dieng, tanaman kentang usia tua yg terkena embun Upas, tak terlalu dirugikan. Hal ini karena walaupun embun Upas telah mematikan tanaman, umbi kentang didalamnya sudah bisa dipanen.
Namun, berbeda jika usia tanaman kentang masih muda. Kentang didalam tanah yg belum berbentuk sempurna, mengakibatkan petani bisa kentang bisa mengalami gagal panen.
Referensi: Tempo | Antaranews | LineToday | Dan Berbagai Sumber Lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar