--> Wedus Gembel, Istilah Populer Pasca Meletusnya Gunung Berapi | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Senin, 05 Juli 2021

Wedus Gembel, Istilah Populer Pasca Meletusnya Gunung Berapi

| Senin, 05 Juli 2021

 




APA ITU WEDUS GEMBEL? 

Wedus Gembel merupakan sebutan bagi masyarakat Suku Jawa untuk kambing berbulu tebal atau domba. Keistimewaan Wedus Gembel dari jenis kambing lain adalah bulunya yang tebal dan berwarna putih, serta membentuk gumpalan-gumpalan yang menjadi selimut alami bagi wedus Gembel. Karena itulah di bidang industri tekstil, bulu domba/wedus Gembel/biri-biri dijadikan sebagai bahan baku kain wol. 

Wedus Gembel / wikipedia

                 

Dibalik itu semua, ternyata nama Wedus Gembel merupakan nama/julukan populer yg ditujukan kepada warga lereng Gunung Berapi di daerah mayoritas suku Jawa kepada awan panas yg keluar dari Gunung. Warnanya yg putih kehitaman, serta membentuk-gumpalan itulah yg menyebabkan warga menamainya sebagai wedus Gembel. 

Sisa-Sisa Bencana Letusan Merapi / wikipedia

Istilah Wedus Gembel sendiri populer di publik Indonesia pasca Letusan Gunung Merapi pada 2006 dan 2010 silam. Banyaknya media massa yg menggunakan istilah tersebut, menjadi penyebab populernya wedus Gembel di Indonesia.

Misalnya saja, pada letusan besar merapi tahun 2010. Kala itu awan panas/wedus Gembel disebut-sebut sebagai penyebab terbesar dari kematian para penduduk di sekitaran Merapi. Bagaimana tidak, jarak terjauh luncurannya saat itu mencapai 14 km dari puncak Merapi.

Tercatat ratusan orang meninggal dunia, puluhan ribu orang mengungsi, serta ternak penduduk yg mati bergelimpangan. Belum lagi bencana lain dari meletusnya gunung berapi, seperti banjir lahar dingin yg sewaktu-waktu dapat menerjang apapun yg dilewatinya.

Jejak-jejak letusan tersebut pun kini menjadi objek wisata sejarah, seperti Lava Tour Merapi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dibalik itu semua, kandungan abu pada wedus Gembel yg menyuburkan tanah ini ternyata juga menjadi berkah tersendiri bagi penduduk lereng gunung berapi. Hal inilah yg jadi salah satu alasan mengapa masyarakat masih saja tinggal di dekat Gunung berapi, walaupun sewaktu-waktu bahaya letusannya bisa mengancam. 


Diolah Dari Berbagai Sumber

Related Posts

2 komentar: