--> Haryanto, Tentara Asal Kudus Yang Sukses Jadi Juragan Bus | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Minggu, 11 Juli 2021

Haryanto, Tentara Asal Kudus Yang Sukses Jadi Juragan Bus

| Minggu, 11 Juli 2021



HARYANTO namanya. Warga Kudus yg pada awalnya hanya bermodal nekat merantau ke Tangerang ini, akhirnya dapat menikmati hasil jerih payah usahanya. 

Pada awalnya beliau merantau di Tangerang, dan mendaftar menjadi Anggota TNI. Setelah melewati berbagai proses, akhirnya beliau diterima menjadi anggota TNI dalam satuan Kostrad.

Rutinitasnya kebanyakan berhubungan dg kendaraan, mulai mengoperasikan kendaraan tempur, mengangkut logistik tentara, beliau jalani sebagai tugas negara. 

Hingga dirasa kebutuhan hidupnya masih kurang, dg berbekal pengalaman mengemudi berbagai kendaraan, beliau pun menjadi supir angkot hingga mencoba memulai bisnis angkot di Tangerang. 

Ternyata bisnisnya pun dapat berkembang, dan beliau memutuskan untuk berhenti sebagai anggota TNI, karena menurutnya takut tidak dapat menjadi tentara yg bekerja maksimal. 

Dengan kendaraan angkotnya yg menembus ratusan, beserta usaha showroom angkotnya yg kian berkembang, beliau tidak ingin berpuas diri, dan memutuskan untuk meminjam modal usaha ke bank. Sebanyak 3 milyar uang kala itu pun akhirnya dapat dicairkan, dan mulailah beliau membeli 6 bus dibawah kibaran PO. Haryanto, yg diambil dari namanya sendiri. 

Kini, sekitar ada ratusan unit bus miliknya yg rutin berlalu-lalang di jalan pantura serta jalur lain di Pulau Jawa dan sekitarnya. Walaupun usahanya sudah berkembang menjadi perusahaan besar, namun beliau tak serta merta melupakan statusnya sebagai Makhluk Tuhan yg harus senantiasa melakukan kewajibannya yg dalam hal ini beliau adalah seorang muslim. 

Tidak hanya pada dirinya sendiri, aturan tersebut juga beliau terapkan pada usahanya, dimana supir bus diharuskan sholat 5 waktu dan memberi kesempatan pada penumpang untuk mendirikan Sholat 5 waktu juga ketika dalam perjalanan. Jika ada yg melanggar, maka diberi hukuman tidak diberi bayaran satu pulang-pergi. 

Kepada karyawannya beliau juga juga memberi penghargaan lebih, Dengan turut menghajikannya. Beliau ingin memberikan kesejahteraan baik lahir maupun batin kepada semua yg telah membantu membesarkan perusahaannya hingga sekarang. Beliau sadar bahwa Ibadah Haji ini merupakan Ibadah yg berhubungan dg keadaan materi yg tidak semua orang mampu. 


Diolah Dari Berbagai Sumber

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar