--> Kotagede yang Menjadi Cikal Bakal Dua Kota Gede | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Selasa, 13 Juli 2021

Kotagede yang Menjadi Cikal Bakal Dua Kota Gede

| Selasa, 13 Juli 2021





Di Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya didalam Kota Yogyakarta, ada sebuah Kecamatan atau Kemantren yg keistimewaannya melebihi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun eks Daerah Istimewa Surakarta. Bagaimana tidak, daerah inilah ternyata yg menjadi benih awal tumbuhnya 2 Daerah Istimewa tersebut.

Ya, Kotagede. Sebuah wilayah yg kini berstatus Kecamatan atau Kemantren didalam Kota Yogyakarta. Dahulu, Kotagede hanyalah sebuah hutan yg konon merupakan bekas kerajaan Mataram Kuno, yg diberikan Sultan Pajang, Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan atas keberhasilannya menaklukan musuh kerajaan.

Tumbuhlah sebuah Desa di hutan tersebut sebagai Desa yg makmur. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, beliau digantikan oleh putranya, Senopati Ingalaga. Dibawah kepemimpinannya, Desa itu berkembang pesat hingga menjadi sebuah kota yg ramai serta makmur, dan disebutlah sebagai “Kota Gede“ atau Kota yg besar.

Setelah Sultan Hadiwijaya wafat, muncullah pergolakan di tubuh kerajaan. Singkat cerita, Pangeran Benowo, putra mahkota terakhir kerajaan Pajang sebelum wafat, mengamanatkan Senopati yg telah membantu meredam kekacauan dalam kerajaan, agar menjadi penerus kepemimpinan kerajaan Pajang. 

Dan mulailah sejarah Mataram Islam. Sebagai seorang raja, Senopati tidak menggelarkan dirinya sebagai Sultan untuk menghormati Sultan Hadiwijaya dan Pangeran Benowo. Sehingga beliau memilih bergelar Panembahan Senopati

Dibawah kepemimpinannya, Mataram Islam mulai tumbuh besar hingga meluas ke daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur sekarang. Ketika Sultan Agung, cucu Panembahan Senopati berkuasa, Mataram Islam mencapai puncak kejayaan, dg menguasai hampir seluruh Pulau Jawa. 

Perluasan wilayah tersebut kabarnya merupakan alasan mengapa wilayah bekas-bekas Mataram saat ini memiliki budaya bahasa yg dikenal halus, yg merupakan peninggalan jaman kependudukan Mataram Islam.

Pada era Sultan Agung, berakhirlah era kejayaan Kota Gede, karena beliau memindahkan ibukota Mataram Islam ke Karta. Perpindahan ibukota Mataram Islam terus saja terjadi. Setelah Karta, ibukota pindah ke Plered, Kartasura, hingga yg terakhir berada di Surakarta

Perjalanan Mataram pun berakhir dg munculnya Perjanjian Giyanti tahun 1755 yg membagi Kerajaan menjadi 2, yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. 

 Peta Satelit Kota Surakarta
                           
Peta Satelit Kota Yogyakarta
                             
Inilah sejarah mengapa Kotagede disebut sebagai cikal bakal munculnya 2 Kota Gede atau Kota Besar. Karena 2 pusat kerajaan tersebut, kini menjadi sebuah Kota besar yg ramai, yaitu Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta, salah satu Kota Utama di Pulau Jawa. 


Diolah Dari Berbagai Sumber

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar