--> Sekilas Tentang Pati Unus, Raja Demak Yang Pernah Menyerang Portugis Di Malaka | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Senin, 05 Desember 2022

Sekilas Tentang Pati Unus, Raja Demak Yang Pernah Menyerang Portugis Di Malaka

| Senin, 05 Desember 2022

 


Dalam tradisi Jawa, nama Pati Unus atau Adipati Unus atau Yat Sun adalah Raja Demak kedua, yg memerintah sejak tahun 1518 sampai 1521.

Nama asli Pati Unus adalah Raden Surya. Bukti ontentiknya ada dalam Hikayat Banjar, Raja Demak, yaitu Sultan Surya Alam, telah membantu Pangeran Samudera (penguasa Banjarmasin), untuk mengalahkan pamannya, seorang penguasa Kerajaan Negara Daha yg berada di pedalaman Kalimantan Selatan.

Dalam silsilahnya, telah diketahui bahwa Pati Unus adalah anak sulung Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak. Walaupun ada versi yg menyebutnya sebagai Menantu Raden Patah, namun pendapat yg menyebut Pati Unus adalah putra dari Raden Patah, lebih dapat dipercaya.

Mengenai Pati Unus sebagai Raja Kedua Demak menggantikan Raden Patah, tampaknya disepakati oleh semua sumber sejarah, baik Babad Tanah Jawi, Serat Kanda, Kronik Tionghoa, dan berbagai sumber sejarah lainnya.

Demak dibawah pimpinan Pati Unus adalah Demak berwawasan Nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai Kerajaan Maritim yg besar.

Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dg pendudukan Portugis di Malaka. Karena itu, ia beberapa kali mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.

Pada sekitar tahun 1512, Pati Unus menyerang Malaka, namun serangan pertama itu gagal. Segenap Jung sumbangan dari Semarang dan Rembang, musnah dalam serangan itu. Dari 100 Jung yg berangkat ke Malaka, hanya 7 atau 8 yg pulang kembali.

Pada sekitar tahun 1521, Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan pendudukan Portugis di sana. Pati Unus gugur dalam Pertempuran ini, dan kedudukannya sebagai Raja digantikan oleh adik kandungnya, yaitu Raden Trenggana.

Maka dari itu, Pati Unus dikenal juga dg julukan Pangeran Sabrang Lor (Sabrang=Menyeberang, Lor=Utara), karena pernah menyeberangi Laut Jawa menuju Malaka untuk melawan Portugis.


Rujukan Utama:

Buku Babad Tanah Jawi Karya SOEDJIPTO Abimanyu.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar