Jawa Tengah merupakan sebuah Provinsi yg terletak di sebelah timur Provinsi Jawa Barat, di sebelah barat Provinsi Jawa Timur, dan mengelilingi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jawa Tengah bersama D.I.Yogyakarta dan Jawa Timur, juga merupakan Provinsi induk dari suku Jawa yg ada di Indonesia. Sehingga, ketiganya juga menjadi Pusat dari kebudayaan Jawa.
Bahasa yg digunakan ketiga Provinsi ini juga mayoritas menggunakan Bahasa Jawa. Namun, ada juga bahasa lain yg cukup banyak dipakai, seperti Bahasa Madura.
Walaupun demikian, Bahasa Jawa yg digunakan tidak semuanya sama. Ada dialek Bahasa Jawa Banyumasan, Tegalan, Wonosoboan, Pekalongan, Suroboyoan, osing, dan lain sebagainya. Banyaknya dialek menjadi keistimewaan tersendiri bagi Bahasa Jawa.
Namun, di daerah perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dg Jawa Barat ternyata mayoritas penduduknya justru Berbahasa Sunda. Mengapa Bisa Demikian?
Sebenarnya hal ini tidak terlalu membuat tanda tanya. Karena jika dilihat secara geografis pun, wilayahnya berbatasan langsung dg Jawa Barat, yg dimana mayoritas masyarakatnya menggunakan Bahasa Sunda sehari-hari.
Oleh karena itu, cukup masuk akal jika wilayah paling barat Jawa Tengah banyak yg menggunakan Bahasa Sunda. Bahkan, ada yg mengatakan jika wilayah Jawa Barat yg dekat dg Jawa Tengah pun, banyak yg menggunakan Bahasa Jawa sebagai Bahasa Sehari-hari. Itulah efek budaya di wilayah perbatasan.
Penduduk asli yg masih menggunakan Bahasa Sunda di Jawa Tengah, biasanya hidup di daerah pegunungan. Sedangkan daerah dataran rendah yg lebih ramai atau wilayah perkotaan, biasanya banyak pendatang, sehingga budaya aslinya lambat laun hilang.
Berikut ini adalah 17 Kecamatan Di Jawa Tengah yg penduduk aslinya disebut-sebut masih menggunakan Bahasa Sunda sebagai Bahasa sehari-hari:
CILACAP
Dayeuhluhur | Majenang | Cimanggu | Wanareja | Sidareja | Cipari | Patimuan | Bantarsari | Karangpucung.
BREBES
Salem | Bantarkawung | Banjarharjo | Ketanggungan | Kersana | Losari | Tanjung | Larangan.
Dari Daftar diatas, ada yg sebagian besar atau semua penduduknya masih menggunakan Bahasa Sunda, dan ada pula yg hanya sebagian kecil.
Menurut sebuah Peta Bahasa Jaman Belanda, sebagian kecil Banyumas bagian barat juga dihuni masyarakat Sunda. Namun, ada yg menyebut jika kebudayaan Sunda disana telah hilang seiring dg perkembangan zaman.
Walaupun ada juga yg menyebut masih ada, jumlahnya pun sangat kecil. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini tidak dimasukkan.
Diolah Dari Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar