Dilihat dari namanya, seakan mengartikan jika sungai Mengaji yg mempunyai hulu di Gunung Slamet ini merupakan sungai yg dapat mengaji. Namun, sebenarnya bukan begitu. Bagaimana Sejarahnya?
Menurut sejarah, beberapa abad yg lalu hidup seorang 'Ulama di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, bernama Syekh 'Abdussalam.
Suatu ketika, beliau beserta pengikutnya hendak melaksanakan Sholat Berjamaah diatas 2 buah batu besar di tepi sungai. Tiba-tiba turunlah hujan besar dan seketika banjir melanda sungai tersebut.
Namun, keajaiban tercipta. Banjir tersebut berbelok arah ketika sampai batu itu, sehingga beliau beserta pengikutnya selamat.
Karena sungai tersebut begitu menghormati atau dalam Bahasa Jawa disebut "ngajeni", maka sungai ini kemudian diberi nama Sungai Mengaji.
Sungai Mengaji merupakan Sungai yg begitu di kenal warga Banyumas, khususnya Purwokerto, karena sungai ini merupakan pintu gerbang alami Kota Purwokerto dari arah barat.
Ketika kita masuk atau keluar Purwokerto, kita akan melewati 2 jembatan yg dibawahnya mengalir 2 sungai yg cukup besar. Sebelah barat dinamai Jembatan Sungai Mengaji dan sebelah timurnya dinamai Jembatan Sungai Logawa.
Kedua sungai ini bertemu menjadi satu saat sampai selatan dari Jembatan tadi, sehingga alirannya semakin besar. Kemudian, ketika sampai di Kecamatan Patikraja, gabungan 2 sungai besar ini bergabung ke Sungai Serayu, baru kemudian bermuara di Samudera Hindia.
Garis besar secara geografis, Sungai Mengaji merupakan Sungai yg berhulu di Gunung Slamet, mengalir di Kecamatan Cilongok - Karanglewas - Purwokerto Barat, sebelum akhirnya bergabung dg Sungai lain, hingga bermuara ke Samudera Hindia.
Itulah Sekilas Tentang Sungai Mengaji, Semoga Bermanfaat.
Referensi: Suara Purwokerto | Juru Kunci Makam Syekh 'Abdussalam | Dan Lain Sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar