Keunikan wilayah Kabupaten Banyumas adalah berbatasan dg semua Kabupaten di Jawa Tengah yg mayoritas penduduknya menggunakan Bahasa Jawa Panginyongan atau sering disebut 'Ngapak'.
Peta Kabupaten Banyumas / Wikipedia
Lokasi Kabupaten Banyumas / Wikipedia
Banyumas Bagian Selatan berbatasan dg Kabupaten Cilacap, bagian barat berbatasan dg Kabupaten Cilacap, bagian utara berbatasan dg Kabupaten Brebes, Tegal dan Pemalang, bagian timur berbatasan dg Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen. Sehingga total yg berbatasan dg Banyumas sebanyak 7 Kabupaten.
Asal Nama Banyumas sendiri terdapat berbagai versi yg berbeda. Versi pertama menyebut berasal dari teriakan warga yg sangat senang hujan turun hingga meneriakinya "Banyu".." Emas". Versi Kedua menyebut berasal dari Adipati Mrapat yg melihat Pohon Kayu Mas yg hanyut di sungai. Dan Versi Ketiga menyebut berasal dari Adipati Mrapat yg melewati Kali Mas saat perjalanan pulang ke Wirasaba.
Kabupaten Banyumas mengawali peringatan Hari Jadinya berdasarkan Perda Kabupaten Banyumas No. 2 tahun 1990. Pada kala itu, tanggal 6 April 1582 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Banyumas sampai dg Tahun 2015. Landasannya adalah Adipati Joko Kahiman yg diangkat menjadi Adipati Wirasaba VII oleh Sultan Hadiwijaya, Sultan Pajang.
Namun Sejak 2015, dilakukan pengkajian ulang oleh beberapa ahli dg mengutip berbagai naskah kuno dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada saat itu didalam Naskah Kalibening Banyumas, ditemukan fakta baru yg menyebut bahwa tahun 1582 merupakan akhir jabatan Raden Joko Kahiman. Dan ternyata Jabatannya sebagai Adipati dimulai pada 27 Ramadhan 978 Hijriyah atau 22 Februari 1571. Sehingga, sejak tahun 2016, Hari Jadi Banyumas ditetapkan pada 22 Februari hingga sekarang.
Kabupaten Banyumas merupakan Kabupaten dg jumlah Kecamatan terbanyak di Jawa Tengah, yaitu 27. Jumlah penduduknya pada Sensus Penduduk 2020 mencapai 1.776.918 orang yg tersebar dalam 301 Desa dan 30 Kelurahan. Dengan jumlah penduduk sedemikian, serta Luas Wilayah sebesar 1.335,30 km², maka Kabupaten Banyumas rata-rata tiap 1 km² dipadati hingga 1.330,73 orang.
Bahasa yg digunakan sehari-hari masyarakat Banyumas adalah Jawa dialek Banyumasan atau sering disebut ngapak. Bahasa Jawa ini juga digunakan oleh masyarakat sekitar Banyumas, seperti Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
Untuk masyarakat Jateng Barat Pantura sendiri walau sekilas sama, namun banyak perbedaan, sehingga disana menyebutnya sebagai Jawa dialek Tegalan bukan Banyumasan.
Namun, ada fakta sejarah yg menyebut jika di sebagian wilayah Banyumas bagian barat, masyarakatnya dahulunya merupakan pengguna Bahasa Sunda, seperti yg terdapat dalam peta pembagian Bahasa oleh Belanda tahun 1800-an.
Sebelum era Reformasi, Kabupaten Banyumas sempat memiliki sebuah Kota Administratif didalamnya. Kota Purwokerto kala itu merupakan Ibukota Kabupaten Banyumas sekaligus merangkap sebagai Kota Administratif.
Namun, bersama Kota Administratif Cilacap dan Klaten, Purwokerto tidak dinaikkan statusnya menjadi Kota Otonom atau yg berdiri sendiri Pemerintahannya. Hal ini juga menjadi sebuah keistimewaan tersendiri bagi Provinsi Jawa Tengah, karena pasca reformasi, Jawa Tengah jadi satu-satunya Provinsi yg tidak mengalami pemekaran wilayah Kabupaten/Kota hingga saat ini.
Objek Wisata Baturraden / Shutterstock
Kabupaten Banyumas dikenal juga sebagai Wilayah Rujukan Wisata bagi wisatawan dari luar Banyumas. Baturraden merupakan icon wisata Kabupaten Banyumas yg namanya sudah dikenal di berbagai wilayah Indonesia. Sehingga, ada prinsip tak tertulis bagi para pelancong, yg menyebut ada yg kurang jika berkunjung ke Banyumas, namun tidak mengunjungi Baturraden.
Selain itu, Banyumas tepatnya Purwokerto juga dikenal sebagai Kota Pelajar atau Mahasiswa, diluar Kota Semarang, Solo, dan Jogja untuk wilayah Jawa Bagian Tengah. Hal ini dikarenakan berdirinya puluhan perguruan tinggi yg dihuni puluhan ribu mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan mancanegara.
3 Perguruan Tinggi terbesar di Banyumas yaitu Universitas Jendral Sudirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, serta Universitas Islam Negeri Syaifuddin Zuhri. Ketiganya memiliki mahasiswa dg jumlah lebih dari 10 ribu.
Slogan Banyumas Satria memiliki kepanjangan Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, dan Aman. Nama Satria inilah yg dipilih sebagai nama sebuah Gelanggang Olahraga di Ibukota Banyumas yg sering menyelenggarakan event Nasional. Ditempat inilah saksi bisu para Satria berjuang di berbagai event perlombaan, baik skala kecil maupun besar.
Diolah Dari Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar