--> Profil Majlis Lissyafi'i | JENDELA JATENG DIY

Berbagi Informasi Menarik Mengenai Jateng dan DIY

Minggu, 05 September 2021

Profil Majlis Lissyafi'i

| Minggu, 05 September 2021


Sebelum mengenal lebih jauh seluk-beluk Majlis Lissyafi'i, mari kita telaah sedikit makna yg terkandung didalam nama tersebut. 

Nama Majlis Lissyafi'i tersusun atas dua kata, yaitu Majlis dan Lissyafi'i yg secara pandangan Linguistik atau Bahasa, dua Kata tersebut berasal dari Bahasa Arab. Kata Majlis berarti Tempat Untuk Duduk. Sedangkan Lissyafi'i berarti Untuk Sang Pemberi Syafa'at

Secara umum, Majlis Lissyafi'i merupakan wadah untuk sebuah perkumpulan / jama'ah pecinta Rosulullah SAW. Melalui perantara Sholawat, yg salah satu fokusnya menggunakan kesenian Hadroh.


SEJARAH DIBENTUK

Awal terbentuknya Majlis Lissyafi'i ini, sebenarnya penuh dengan lika-liku yg tak banyak disangka. Sekitar Bulan Agustus 2020, langkah itu dimulai. Seperangkat alat hadroh milik bersama di sebuah rumah pengurus RT nampak terlihat tak terpakai. 

Ustadz Anzal Nur Rohman yg baru saja selesai menyelesaikan Pendidikan di suatu Pondok Pesantren di Magelang itu, ingin turut menghidupkan syiar agama Islam di wilayahnya, dg mencoba mengambil langkah strategis. 

Beliau menawarkan kepada para pemuda di wilayahnya, tepatnya di Desa Sudimara, RT 03/02 Grumbul Bantardawa, untuk berlatih kesenian hadroh. Sebagian besar para pemuda kala itu kebetulan belum mengenal ataupun dapat menggunakan kesenian hadroh sebagai media lantunan Sholawat. 

Karena belum adanya pembimbing yang melatih kesenian hadroh ini, Kang Ari Priyono, pemuda setempat yang ternyata lebih dahulu telah mengenal hadroh, mencoba mengkomunikasikan hal ini kepada rekannya.

Pada Pertengahan Agustus 2020, datanglah sekelompok rekannya yang berasal dari Desa Tetangga, Cipete. Kedatangan mereka tidak lain adalah untuk membimbing / melatih para pemuda dalam kesenian hadroh. 

Para pemuda yang kala itu sangat berantusias berlatih, menemui kendala. Perangkat hadroh milik bersama tersebut sebenarnya tidaklah lengkap. Hanya bermodalkan 4 rebana, 1 bass, dan 1 kecrek

Kelengkapan yang sangat dinilai terbatas tersebut, turut menyurutkan semangat para pemuda setempat untuk berlatih. Rutinitas kedatangan pelatih setiap Malam Ahad, lambat laun tidak banyak disambut 'meriah' oleh ramainya pemuda yang berantusias. 

Tidak lain dan tidak bukan adalah karena jumlah alat yang tak sebanding dengan jumlah pemuda, yang mengakibatkan kesempatan berlatih setiap individu menjadi terbatas. Akhirnya, hanya beberapa saja yang tersisa yang bertahan, terutama pemuda yang secara 'continue' mendapat pelatihan secara langsung. 

Waktu terus berjalan, para pemuda setempat yang tersisa masih terus melatih kemampuan dalam berseni hadroh. Masalah mulai tertutupi, dengan datangnya para santri peminat hadroh dari Majlis Ta'lim Sirojul 'Uqul, asuhan Ustadz Sholihin Al Hafidz yang berpusat di Grumbul Dukuhlaben, Desa Sudimara

Kesenian hadroh, sebelumnya telah berlangsung di Pesantren tersebut. Namun dirasa kurang adanya gairah semangat para anggotanya, mereka mencoba bergabung dengan para pemuda di Grumbul Bantardawa, yg kebetulan juga dibawah asuhan beliau. 

Kebetulan juga, bantuan peralatan hadroh didatangkan dari Madrasah Diniyah Hidayatul Aulad oleh Kang Wigiyono, pengurus dan pengajar Madrasah tersebut. Alhasil, kemudahan lambat laun datang mengawali rintisan Majlis ini. 

Rutinitas berlatih kesenian hadroh, sempat juga bertempat di saung Majlis Ta'lim tersebut. Saat itu, latihan kesenian hadroh dibimbing atau dilatih oleh para pemuda dari Grumbul Blater, Desa Sudimara

Rutinitas setiap Malam Ahad tersebut, sayangnya tidak berlangsung lama, karena terkendala waktu yg sering 'bertabrakan' saat itu. 

Sekian lama berlatih hadroh, ada undangan untuk mengisi dalam sebuah acara di kediaman salah satu anggota, Kang Arul Himawan. Dari situ, dimulailah kombinasi antara kesenian hadroh dan pembacaan Maulid Simtudduror yg diinisiasi oleh Ustadz Muhtadin, yg kebetulan merupakan salah satu tokoh Majlis Sholawat besar di Kabupaten Banyumas. 

Bulan terus bergerak memutari bumi, hingga tibalah berada dalam putaran Bulan penuh Barokah, bulan Robi'ul Awwal, bulan kelahiran Rosulullah SAW. Berawal dari undangan tampil perdana yg disebut tadi, undangan untuk memeriahkan Bulan Maulid Nabi pun terus bergilir padat. 

Mulai dari anggota majlis, hingga masyarakat sekitar, bergiliran diisi Majlis Sholawat yg kebetulan belum diberi nama ini. Acara terbesar Majlis kala itu, terlaksana Pada Malam 12 Robi'ul Awwal 1442 H / 28 Oktober 2020. Saat itu, Majlis diberi amanah untuk mengisi kegiatan Pengajian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Musholla Al Mukaromah, Grumbul Bantardawa, Desa Sudimara. 

Pemberian nama Majlis, secara resmi diberikan ketika giliran Sholawat berada di rumah Kang Supangat pada 14 November 2020 / 29 Robi'ul Awwal 1442 H, salah satu anggota yg juga merupakan tokoh majlis Sholawat di Desa Sudimara. Pada tanggal itulah sepakat ditentukan menjadi Hari Milad Untuk Majlis Lissyafi'i. 

Saat itu, Ustadz Muhtadin memberikan nama LISSYAFI'I untuk Majlis ini. Nama Lissyafi'i memiliki arti Untuk Sang Pemberian Syafa'at, yaitu Nabi Muhammad SAW. Sehingga, Majlis ini memiliki visi sebagai media untuk menyambungkan hati kita pada Rosulullah SAW. Yang tidak lain adalah Sang Pemberi Syafa'at bagi umatnya kelak.


STRUKTUR KEPENGURUSAN

1. Pembina
    -Ustadz Muhtadin. 
    -Ustadz Sholihin.

2. Dewan Guru:
    Ustadz Luthfi Fauzi. 
    
3. Ketua: 
    Ustadz Muhtarom. 

4. Wakil Ketua:
    Kang Indra Wilian

5. Sekretaris: 
    -Kang Rio Fildansyah. 
    -Kang Ardi Kurniawan. 

6. Bendahara: 
    - Kang Anzal Nur Rohman. 
    - Kang Rizqi Aziz Pamuji. 

7. Penanggung Jawab:

    - PJ Humas: 
      Kang Wigiyono

    - PJ Dokumentasi: 
      Kang Anzal Nur Rohman. 

    - PJ Konsumsi:
      Kang Arul Himawan. 
      Kang Ibnu Afif Purnomo. 

    - PJ Kepelatihan:
      Kang Ahmad Faqih Nafi. 
      Kang Safril Martin. 
      Kang Supangat. 
      Kang Ari Priyono. 

    - PJ Perlengkapan: 
      Seluruh Anggota.

8. Pelaksana:
    Seluruh Anggota Majlis Lissyafi'i. 


KEGIATAN RUTIN

1. Pembacaan Maulid Simtudduror Dan Qoshidah Pada Setiap Malam Ahad Akhir Bulan Masehi Di Musholla Al Mukaromah, Grumbul Bantardawa, Desa Sudimara. 

2. Pembacaan Qoshidah Burdah dan Bahtsul Masaail Pada Setiap Malam Rabu Di Saung Majlis Ta'lim Sirojul 'Uqul, Grumbul Dukuhlaben Kidul, Desa Sudimara. 

3. Latihan Kesenian Hadroh Pada Setiap Malam Sabtu Di Musholla Al Mukaromah, Grumbul Bantardawa, Desa Sudimara. 


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar